Kepada Bagus Santoso, Petugas Keluhkan Sarana Pemadam Api Kurang

bagus-karhutla.jpg
(andrias)

RIAU ONLINE, BENGKALIS - Setelah ikut berjibaku memadamkan karhutla di Desa Pambang Pesisir Kecamatan Bantan, Selasa kemarin, Wakil Bupati Bengkalis, Bagus Santoso, kembali merapah perkebunan semak belukar di Desa Teluk Latak Kecamatan Bengkalis, Rabu 3 Maret 2021.

Didampingi Kalaksa BPBD Kabupaten Bengkalis, H Tajul Mudaris, Bagus Santoso berjalan kaki sekitar 500 meter menuju titik sekat kebakaran. Di lokasi sudah berjibaku sejak pagi, Kapolsek Bengkalis AKP Syech bersama Daramil Bengkalis Kapt Arh Isnanu, Wakapolsek Bengkalis Iptu Kasmandar Bekti dan anggota serta petugas pemadam dari BPPD Kabupaten Bengkalis.

Beberapa keluhan disampaikan Danramil dan Kapolsek, terutama menyangkut sarana atau peralatan pemadaman juga sulitnya mendapatkan sumber air baku.

”Ini masalahnya, semalam kami di Pambang Pesisir kondisinya tanah gambut memadamkan api cukup sulit karena api membakar ke dalam gambut. Sejatinya sumber air tidak sulit, digali saja tanah gambut pasti ada airnya, hanya saja alat berat untuk menggali atau membuat embung yang tidak ada," sebut Bagus.

Sementara di lokasi karhutla Desa Teluk Latak memang pemadaman tidak sesulit di tanah gambut, hanya saja petugas kesulitan mencari atau mendapatkan air baku di sekitar lokasi kebakaran. Air terpaksa diambil dari laut atau sungai terdekat, lalu dimasukkan ke tempat penampungan.


Seperti disampaikan Gubernur Riau, Syamsuar saat berkunjung ke Desa Muntai, bahwa keberadaan alat berat (Exavator) sangat diutuhkan untuk menangani karhutla, utamanya untuk membuat embung dan sekat api.

"Seperti disampaikan rekan dari Dinas PUPR tadi, bahwa kita punya 7 alat berat, sayangnya saat ini ke tujuh alat berat tersebut rusak, karena memang dimakan usia. Hal ini menjadi pertimbangan bagi kami dan rekan-rekan di legislative untuk bagaimana ke depan kondisi ini menjadi perhatian bersama," sebut mantan wartawan ini.

Dalam kesempatan tersebut, Bagus Santoso juga mengingatkan masyarakat untuk tidak membakar lahan baik saat membersihkan atau membuka lahan perkebunan baru. Begitu juga kepada para pemancing dan pencari madu lebah, untuk hati-hati tidak meninggalkan punting rokok atau apapun sebelum benar-benar padam.

"Kerja seperti ini tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja, tapi harus didukung oleh seluruh lapisan masyarakat. Kasihan pak polisi rekan-rekan TNI juga petugas pemdam lainnya, sudah berhari-hari mereka bertungkus lumus memdamkan kebakaran ini," pesan Bagus Santoso.

Sementara itu Kalaksa BPBD, H Tajul Mudaris mengatakan, saat ini setidaknya sudah 120 hektar lahan se Kabupaten Bengkalis yang terbakar. Beberapa lokasi sudah berhasil dipadamkan dan sebagian sedang berlagsung pendinginan.

Kabar baiknya kata Tajul, pemerintah pusat telah memberikan bantuan satu buah mobil tengki untuk BPBD Kabupaten Bengkalis. Kegunaan mobil tengki ini untuk membantu suplay air baku saat terjadi karhutla seperti sekarang ini," sebut Tajul.