Robert Terjebak di Sumur 6 Hari karena Kaget Dikejar Anjing

Bule-masuk-Sumur.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, DENPASAR-Seorang warga negara Inggris  terjebak di dalam sumur selama enam hari di Pecatu, Badung, Bali. Pria bernama Robert Jacob Matthew (29) itu terjatuh karena dikejar anjing warga.

Beruntungnya, tim penyelamat dari sumur beton menyelamatkan nyawa Robert, Minggu 7 Juni 2020. Tim penyelamat langsung datang ke lokasi setelah mendapat laporan dari petani yang mendengar teriakan minta tolong Robert.

Akibat kejadian itu, Robert pun mengalami patah kaki karena tersandung reservoir yang hampir kosong. Polisi mengatakan Robert mengaku peristiwa itu terjadi karena dirinya menghindari seekor anjing yang mengejarnya melalui desa.


"Dia tampak kurus dan terluka," kata Kapolsek Kuta Selatan Yusak Agustinus Sooai setelah penyelamatan warga Inggris itu.

Robert langsung dilarikan petugas ke RS BIMC, Nusa Dua, Badung. Saat dievakuasi, dia terlihat lemas, dan saat ini dalam kondisi yang baik-baik saja.

Kronologi Robert Terjebak di Sumur


Kepala Basarnas Bali Gede Darmada, mengungkapkan kronologi awal Robert terjebak di bekas penampungan air warga saat hendak akan kembali ke penginapannya di Pecatu. Saat melewati jalan itu, Robert dikejar seekor anjing dan lari. Dia lalu terjatuh di bekas penampungan air milik warga sedalam 5 meter.

"Kronologis yang diminta itu menurut pengakuan tamu dia itu dikejar anjing memang, terus dia terjatuh ke kubangan bekas penampungan air warga di sana emang agak jauhlah kubangan itu dari rumah sehingga dia teriak-teriak tidak ada yang mendengar gitu loh," kata Gede Darmada saat dikonfirmasi detikcom, Senin 8 Juni 2020.

Awalnya turis tersebut diketahui oleh seorang warga sekitar yang sedang mencari pakan ternak. Mendengar suara teriakan minta tolong, warga tersebut langsung mencari sumber suara.

"Kemudian ada ada salah satu warga mencari pakan ternak sampai ke sana mendengar teriakan kurang-lebih 500 meterlah warganya dengar teriakan minta tolong, nah yang pertama menemukan ya warga mencari rumput itu cari pakan ternak itu. Setelah ditanya, ramai-ramai masyarakat mau menolong karena masyarakat tidak berani menolong patah itu lo masyarakat tanya itu bahwa dia sudah hampir 6 hari terjebak dibilangnya dikejar anjing itu aja dari keterangan kita dapat," ujar Darmada.

Warga yang mengetahui adanya turis terjebak langsung memberi tahu warga lain. Warga juga melapor kepada petugas Babinsa setempat.

"(Melaporkan) ke polisi ada Babinsa Pecatu sana polisi itu baru menghubungi kita. Setelah itu, baru kita bantu evakuasi polisinya itu minta bantuan karena perlu tandu kemudian standar penanganan APD situasi COVID-19 ini terus kita menggunakan juga untuk safety-lah untuk antisipasi kita menggunakan pakaian COVID untuk jaga-jaga aja gitu sekarang masih di BIMC, Nusa Dua," jelas Darmada.

Untuk diketahui, lokasi bekas penampungan air tempat turis jatuh dan terjebak memang jauh dari permukiman warga dan jalan raya. Sekitar 500 meter jarak bekas penampungan air tersebut dari pemukiman warga.

"Memang dia tamu itu tinggal di daerah Pecatu katanya sudah lama dia tinggal di sana cuma wilayah mana nggak tahu. Nah informasi karena dia lewat jalan itu dikejar anjing ada kubangan dia tidak tahu ada kubangan agak sepi tempatnya. Kalau dari permukiman warga sekitar 500 meter dari jalan raya juga masuk masuk ke tempat sepi mungkin dia lari, itu keterangan dia sendiri ya kepada masyarakat yang nanya di sana," ungkap Darmada. Artikel ini sudah terbit di Detik.com