6 Kesalahan saat Menggunakan Masker yang Bikin Penggunanya Tak Aman dari Covid-19

Masker-unik.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, JAKARTA-Penggunaan masker dinilai mampu memutus mata rantai penyebaran virus corona. Pemerintah juga sudah meinta agar masyarakat menggunakan masker. Namun jangan salah kaprah. Menggunakan masker dengan cara yang salah ternyata justru tidak efektif menghempang virus, justru malah sebaliknya.

Tak cukup dengan sekadar memakai masker kain untuk menangkal droplet masuk ke tubuh seseorang. Pengguna juga harus lebih teliti dalam cara memakainya biar betul-betul nggak dijebol virus corona yang tak tampak mata ini.

Nah, untuk diambil pelajaran HAI bakal beberkan beberapa kesalahan pengguna masker, biar diambil hikmahnya dan nggak ikut sampai dijebol virus corona:

1. Tidak mencuci tangan sebelum pakai masker

Tahapan awal ini sering dilanggar, merasa bahwa bagian wajah terutama alat pernafasan tubuh yaitu hidung yang harus dilindungi dengan masker.

Coronavirus Bisa Mati dalam 10 Menit, Begini Caranya!

 

pelajar pakai masker

Pengguna jadi lupa menjalankan ketentuan awalnya, yaitu mencuci tangan dengan sabun dan air.

Pasalnya menggunakan masker adalah momen menyentuh bagian wajah, maka kebersihan tangan harus diprioritaskan.


2. Longgar menggunakan masker


Karena tidak terbiasa menutup wajah, masih banyak nih yang nggak betah memakai maskernya. Akhirnya pakai masker asal-asalan, dipasang longgar agar bisa bernafas lega.

Melonggarkan masker boleh-boleh saja, namun sebaiknya jangan sampai kelonggaran ini menjadi celah menerobosnya virus corona ke dalam tubuh kita.

Perhatikan bagian kanan dan kiri pipi pengguna masker, jika celahnya terlalu lebar maka kencangkan talinya dan tarik bagian tengah hidung agar ada ruang hembusan napas.


3. Mengenakan masker bolak balik


Ingat fenomena jaket bolak balik. Nah, kebiasaan ini kerap ditiru masyarakat Indonesia demi melakukan penghematan, bahkan pada penggunaan masker. Duh!

Konsep masker adalah menyaring udara luar agar partikel yang lebih besar dari O2 tidak tembus ke area pernafasan. Kalo hasil saringan dibalik dan dipake di bagian dalam, maka kamu menyerap langsung debu dan virusnya.

4. Cuma Nempel Aja

Ini juga sering kita temui, pengguna masker hanya memakainya di atas hidung, tidak ditarik sampai bawah dagu. Si mulut dibiarkan terbuka karena mau ngobrol dulu.

Atau yang lebih banyak dilakukan, masker hanya dipakai untuk menutupi mulut sementara hidung dibiarkan terbuka. Entah yang ini apa tujuannya, mungkin gatal di permukaan hidung.

Kalo begini, masker dengan kualitas super nggak bakal berguna menyaring virus corona.

Baca Juga: Jangan Brengzek, Jutaan Sampah Masker Bekas Pakai Berbahaya Menumpuk di Jakarta!

5. Menyentuh Permukaan Luar

Udah dilarang menyemtuh area wajah, eh pengguna masker malah terus-terusan menyentuh bagian luar masker. Justeru imi yang dapat membahayakan diri sendiri.

Bagian luar tersebut adalah bagian filter yang berguna untuk menyaring virus ataupun bakteri dari luar. Kalo tersentuh, maka virus, kuman, atau bakteri bisa berpindah ke jari-jari tangan.

Jika sudah begini, partikel-partikel virus bisa menempel pada benda-benda yang sering kita pegang misalnya ponsel, stang motor atau gelas minum kita.

6. Menarik dan Memasangnya Lagi

Wah sering secara tidak sengaja, kita menarik masker yang sedang kita pakai saat mengobrol dengan orang lain atau pada saat makan, taruh di leher atau di atas kepala.

Setelah itu, tanpa disadari lalu memasangnya kembali. Ini sangat fatal mengingat virus yang ada pada bagian filter bisa menempel pada jari-jari tangan.

Coba lepas masker di bagian talinya. Atau yang oakai buff tarik bagian dalam ke luar. Dan sebaiknya putar bagian brlakang ke depan jika mau digunakan kembali, tapi kalo lupa ya mending bawa dua, satu untuk pergi, satu untuk pulang.

Artikel ini sudah terbit di Haigrid