Luthfi Tak Punya Riwayat Penyakit Parah

 

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Bocah berusia 9 tahun yang diduga kuat meninggal akibat asap, Ramadhani Luthfi Aerli, sebelumnya tidak pernah punya riwayat penyakit parah. Sang ayah, Heri Wiria menuturkan, Luthfi sejak lahir tak pernah memiliki penyakit akut yang berpotensi sebabkan kematian.

 

"Anak saya malah fisiknya cenderung lebih tahan terhadap penyakit ketimbang anak-anak yang lain seumurannya. Kita sangat terpukul sekali atas kejadian ini," ujar Heri sambil terisak menahan tangis atas kepergian putra sulungnya. (BACA JUGA: Lagi Korban Asap. Lutfi Hembuskan Nafas Jelang Azan Subuh)

 

Menurut Heri, anak pertamanya itu, kemarin mengeluhkan lemas dan tidak enak badan kepada orang tuanya. Luthfi kemudian diistirahatkan oleh orang tuanya di rumah mereka di Gang Nikmat, Jalan Pangeran Hidayat, Pekanbaru. Sampai pukul 19.00 WIB Luthfi masih sadar namun badannya semakin lemas. Ayahnya kemudian membelikannya nasi goreng pedas karena anaknya yang meminta dibelikan.


 

"Jam 12 malam, ia terbangun dan muntah-muntah. Semua makanan yang dia makan keluar dan ia juga sulit bernafas. Nafasnya tersengal-sengal. Karena panik, langsung kami bawa ke Rumah Sakit Santa Maria karena paling dekat dari rumah," urainya kepada RIAUONLINE.CO.ID, Rabu (21/10/2015). (Baca: Marwan Yohanis: Jokowi Terlalu Banyak Janji, Kurang Bukti

 

Setelah dibawa ke Santa Maria, kondisi Luthfi semakin memburuk dan akhirnya meninggal pukul 05.00 WIB dini hari tadi. Ia kini masih disemayamkan di rumah duka. Sanak keluarga, tetangga dan teman-teman keluarga Heri masih berdatangan untuk menyampaikan duka cita.

 

"Luthfi disemayamkan di rumah neneknya, karena kalau di akses jalan ke rumah ayahnya terlalu sempit dan kecil sehingga tidak bisa menampung banyak orang," tutur Wandi, paman Luthfi yang menjaga adik Luthfi.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline