Inilah Derita Anak-anak. Saat Asap Quinsha Mimisan

Quinsha-Anak-Rahmat-Gusra.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Hati siapa yang tak kan sedih melihat anak-anaknya menderita menjerit kesakitan saat asap pembakaran hutan dan lahan (Karhutla). Inilah dirasakan Rahmat Gusra (35), warga Pekanbaru, harus melihat dua anaknya mimisan dan diuap saat oksigen menipis akibat asap. 

 

Kepada RIAUONLINE.CO.ID, Rahmat bercerita anak keduanya, Quinsha Najla Aini (6), berteriak-teriak ketika mimisan. Tidak hanya siang hari saja, malam hari, bahkan tengah malam, ia harus menderita keluar darah dari hidungnya. (Baca Juga: Lagi Korban Asap. Lutfi Hembuskan Nafas Jelang Azan Subuh 

 

"Kalau sudah mimisan, kita pontang-panting langsung beri oksigen. Kita siapkan tabung oksigen portabel di rumah untuk dua anak saya," kata Rahmat, Kamis (22/10/2015). 

 

Tak hanya mimisan, murid Kelas I SD Al Ulum itu juga sesak napas dan batuk, layaknya tanda-tanda Inspeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA). Hal serupa juga dialami anak bungsu Rahmat, Fatih Alghani (5). Anak laki-lakinya ini sejak lahir sudah menderita kelainan jantung. (Klik Juga: Nasi Goreng Permintaan Terakhir Luffi

 


Dengan kondisi seperti ini, jelas Rahmat, semakin memperparah kesehatannya akibat jantung bekerja maksimal. Di rumahnya, ia harus membeli air purifier sebanyak 2 unit, kamar memiliki AC, dan siapkan oksigen portabel. 

 

Derita Anak-anakl saat Asap

ANAK bungsi Rahmat Gusra, warga Pekanbaru, Fatih Alghani (5), harus diuap saat asap tebal seperti saat ini menyelimuti Pekanbaru dan Riau. Acapkali Rahmat mengevakuasi kedua anaknya ke Sumatera Barat.

 

 

"Saat kita evakuasi ke Sumatera Barat, barulah mimisan dialami Quinsha dan sulitnya bernapas Fatih hilang. Fatih itu jika sudah sulit bernapas, akan keluar seperti mesin yang meringik, sangat sulit baginya bernapas," jelas Rahmat. (Lihat Juga: Selamat Jalan Hanum, Gadis Kecil Korban Ganasnya Asap Riau

 

Upaya lainnya, Rahmat malah pernah masukkan ke kamar air pakai baskom, minum susu beruang, madu serta upaya lainnnya. "Namun upaya itu tak mempan, berguna, dalam kondisi asap parah saat ini," kata Rahmat. 

 


Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline