Basarnas Beri Materi Cari Korban Tersesat saat Menjelajah Alam ke Mapala UIN Suska

Basarnas-berikan-pelatihan-kepada-MAPALA-UIN-Suska.jpg
(Dok Basarnas)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau dikenal dengan BASARNAS memberikan pelatihan pertolongan dengan Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau, Sabtu, 28 Mei 2022.

 

Materi Explore Search And Rescue (ESAR) yang diberikan kepada Mapala UIN Suska Riau dengan mengundang dua narasumber dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Pekanbaru Delsem Fatibelpuga dan Lisa Dwi Maulida. 

 

Selanjutnya narasumber Delsem menjelaskan apa itu ESAR.

 

"ESAR merupakan salah satu ilmu SAR yang dikembangkan buat menangani situasi darurat pencarian pendaki atau korban yang tersesat, hilang, atau tertimpa musibah saat melakukan penjelajahan di alam bebas," ujar Delsem dalam keterangannya, Sabtu, 28 Mei 2022.

 

Selanjutnya, ESAR sendiri memfokuskan pencarian menggunakan SRU Darat, yang setiap personilnya wajib menguasai ilmu navigasi gunung.

 

Menurut Delsem, pencarian orang tersesat atau hilang di gunung bukanlah hal yang mudah, bahkan ada beberapa metode yang mesti dilakukan supaya pencarian bisa dilakukan dengan lancar. 

 

"Metode tersebut dimulai dari tahap persiapan buat memperoleh informasi mengenai area pencarian sampai kepada tahapan evakuasi saat korban berhasil ditemukan," lanjutnya. 


 

Metode pertama yang harus dilakukan adalah Preliminary, yaitu upaya memperoleh informasi data awal dari daerah pencarian. 

 

Langkah awalnya adalah buat menganalisa data darurat penentuan POD (Probability of Detection) atau titik di mana kemungkinan korban berada saat ini dari informasi yang udah didapat sebelumnya.

 

"Selanjutnya adalah dengan cara Confinement atau upaya membatasi daerah pencarian berdasarkan hasil dari analisa POD supaya area pencariannya nggak meluas ke mana-mana dan memastikan supaya subjek tetap dalam area pencarian."

 

 

 

Caranya adalah dengan menjebak subjek di dalam satu area yang udah diketahui batasnya sampai area itu tersapu bersih oleh tim pencari.

 

"Mungkin upaya ini terdengar agak sulit buat dilakukan, tapi dalam area pencarian yang luas, metode ini sangat bermanfaat agar tim pencari bisa fokus sama satu titik," pungkasnya.