Ade Hartati Sedih Banyak Guru Non ASN yang Honornya Tidak Cukup untuk Makan

Guru-Honorer3.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Anggota Komisi V DPRD Riau, Ade Hartati Rahmat, mengatakan saat ini tantangan guru semakin tinggi, mengingat pembelajaran online di masa pandemi Covid-19 yang menjauhkan jarak fisik antara guru dan siswa menjadikan guru semakin kesulitan dalam hal pembentukan karakter anak.

 

Sayangnya, menurut Ade, tantangan itu tak diimbangi dengan peningkatan kualitas hidup guru. Apalagi, lanjutnya, bagi guru non Aparatur Sipil Negar (ASN) yang honornya kerap tidak memenuhi kebutuhan hidup dalam satu bulan.

 

 

"Tuntutan pekerjaan sebagai abdi negara, sebagai cahaya bagi masa depan anak bangsa terkadang tidak seimbang dengan gaji atau honor yg diberikan. Terutama Guru yang berstatus bukan ASN," terangnya, 25 November 2022.

 

Politikus PAN itu menilai, hal itu kontraproduktif dengan tujuan peningkatan kualitas anak didik. Sebab baginya, tanpa kualitas hidup yang layak, sulit pula mengharapkan terobosan besar lahir dari guru.

 

"Kesejahteraan hidup yang tak layak ini menyulitkan guru untuk berkreasi dan berinovasi seperti yang diharapkan pemerintah. Belum lagi terkait status mereka yg masih sebagai tenaga honorer baik honor daerah maupun guru bantu, tidak menjamin apapun bagi masa depan pengabdian guru," jelas Ade.

 

Tak berhenti di situ, ia pun mengingatkan, adanya usulan Pemprov Riau untuk membuka formasi guru PNS hampir 7000 ke pemerintah pusat. Ia berharap hal ini bukan sekadar retorika dan pepesan kosong bagi Guru.  

 

"Angka 7000 formasi guru yang dijanjikan perlu keseriusan Pemprov dalam mengawalnya di pusat agar 7000 formasi itu betul-betul bisa terwujud," tegas Ade. 

 

Tak pelak lagi, menurut Ade keseimbangan pengembangan pendidikan di sekolah negeri dan swasta pun perlu diperhatikan, mengingat pendidikan yang dikelola oleh swasta juga merupakan bagian yang tidak boleh terpisahkan dari pembangunan sumber daya manusia. 


 

 

 

 

 

"Kebutuhan guru harus terpetakan dengan baik supaya dunia pendidikan di Riau mampu bersaing. Harus ada kolaborasi dalam memajukan pendidikan, bisabdimulai dari keseriusan Pemda dalam menempatkan orang-orang terbaiknya di Dinas Pendidikan Riau," tutup Ade.