Menggapai Cinta yang Diridai Allah dengan Taaruf

pacaran9.jpg
(via celah.id)

Laporan Linda Mandasari

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Ta’aruf adalah proses perkenalan dalam rangka mengetahui lebih dalam tentang calon suami atau istri.

Ta’aruf bertujuan untuk mengenal agama dan akhlak dari calon pasangan. Kegiatan ini merupakan tata cara syar’i menuju sebuah pernikahan.

Konsep Ta’aruf lebih berkesan dan santun karena dalam prosesnya, Ta’aruf dibingkai dengan akhlak yang sesuai dengan ajaran Islam dan tidak ada kebohongan atau kemaksiatan diantara kedua pasangan.

Berbeda dengan pacaran yang selalu dibingkai dengan kemaksiatan dan penyimpangan antara keduanya. Saat ini Riau Online akan membahas mengenai Taaruf, Menggapai cinta yang di ridhai Allah dengan taaruf, kenali aspeknya berikut ini.

Makna cinta dalam kehidupan

Cinta adalah tujuan tertinggi yang dapat dicapai manusia. Tujuan ini yang mendasari manusia untuk terus menemukan makna dari kehidupan yang dijalani.

 

Individu dapat saling memberikan dukungan, saling membantu dalam mengatasi kesulitan bersama ataupun masing-masing, dan dapat saling meningkatkan keyakinan diri individu untuk menemukan makna hidup melalui cinta kasih.

Dengan mencintai orang lain, individu dapat membuat orang yang dicintainya menemukan maknanya sendiri dan dengan melakukan hal itu, individu sendiri menemukan makna bagi kehidupannya sendiri.

  • Praktek ta’aruf bertujuan untuk saling mengenal kepribadian, latar belakang sosial, budaya, pendidikan, keluarga, maupun agama.

Lakukan proses Ta’aruf dengan memperhatikan aspek agama. Kebanyakan seorang wanita, atau pria, bahkan orang tua lebih tinggi tingkat kekhawatirannya terhadap faktor ekonomi dan adat daripada agama.


Pada hal Allah sudah menjamin kalau kita sudah menemukan orang yang keberagamaannya bagus, punya persiapan mental dan materi untuk menikah (walaupun masih dalam kesulitan), maka hendaklah meyakini setelah menikah ia akan dibukakan pintu-pintu rezeki untuk mencukupkan rezeki yang ditakutinya sebelum menikah.

Hal ini berdasarkan pengamatan penulis banyak sekali ditemukan orang yang berada dalam kesulitan dalam ekonomi ketika menikah, namun setelah menikah banyak diantara mereka justru mendapatkan keajaiban dalam hidup, pintu rezeki dan keberkahan senantiasa mengalir.

Berbeda halnya dengan orang yang keberagamaannya kurang bagus ditambah dengan tanpa ada persiapan untuk menikah, atau orang yang dari segi ekonomi sudah mapan, tapi keberagamaannya kurang bagus, sulit juga untuk mendapatkan ketentraman dalam pernikahan, sebab setiap masalah menghampirinya, ia tidak siap sehingga akhirnya berakibat menjadi perkawinan tidak mencapai keluarga yang sakinah

  • Praktek meminang mempunyai tujuan, untuk lebih menguatkan ikatan perkawinan yang diadakan sesudah itu, karena dengan peminangan kedua belah pihak dapat saling mengenal dua belah pihak lebih dahulu dan dapat saling mengenal sebelum pernikahannya dilangsungkan, agar pernikahan mereka menjadi kokoh.

Taaruf, Menggapai cinta yang di ridhai Allah dengan taaruf, kenali aspeknya berikut ini selanjutnya adalah lakukan proses Khitbah yang sesuai dengan petunjuk Allah dan Rasul yang cenderung menghargai perasaan hati seseorang.

Proses Khitbah harus dilakukan dengan benar tanpa mempersulit, agar terlaksananya perkawinan yang sudah memiliki perasaan cinta atas dasar agama.

Namun, kemudahan disini bukan berarti melegalkan praktek pacaran atau khalwat diluar batas. Hal ini perlu untuk dipertimbangkan sebab, seringnya muncul ditengah masyarakat, ketika ada Pasangan yang secara syar’i tidak ada masalah, namun karena secara adat dan ekonomi mereka tidak sekufu, akhirnya berakibat tercegahnya perkawinan.

Padahal dalam KHI Pasal 61 jelas-jelas di katakan “Tidak sekufu tidak dapat dijadikan alasan untuk mencegah perkawinan, kecuali tidak sekufu karena perbedaan agama atau ikhtilafuu al dien”.

 Sebelum meminang seseorang haruslah menentukan pilihan pasangan berdasarkan kriteria-kriteria yang diperlukan agar pernikahannya kekal dan bahagia.

 

 

Ikuti petunjuk Allah dan Nabi tidaklah mempersulit jalan untuk melaksanakan perkawinan. Agar perkawinan yang sakinah mawaddah wa rahmmah tercapai.

Sekian informasi mengenai Taaruf, Menggapai cinta yang di ridhai Allah dengan taaruf, kenali aspeknya berikut ini. Semoga informasi yang telah Riau Online berikan bermanfaat bagi pembaca.