2 Cara Menjaga Mutu Buah Sawit

buah-sawit2.jpg
(pixabay)

Laporan Linda Mandasari

RIAUONLINE, PEKANBARU-Dalam menjaga kesinambungan kualitas dan mutu pekerjaan atau panen buah maka diperlukan adanya pemeriksaan mutu buah dan ancak panen.

Pemeriksaan mutu buah dilakukan setiap hari kerja untuk mengetahui kualitas sebuah yang dipanen dimaksud masing afdeling representative. Saat ini Riau Online akan membahas mengenai Kelapa sawit, 2 Cara menjaga mutu buah sawit, simak ulasannya berikut ini.

Di setiap darling dipilih blog-blog yang akan di grading atas dasar rencana kerja harian.

Blog yang terpilih diberi tanda x dalam peta kebun dengan tujuan agar lokasi grading pada akhirnya menyebar secara merata di semua blok kebun untuk menghindari terjadinya pengamatan berulang di blok yang sama sebelum blok lainnya selesai di grading. Buah yang di grading adalah buah yang dipanen pada hari itu.

 

Klasifikasi mutu buah

Klasifikasi mutu buah dibedakan menjadi 7 kategori diantaranya


 

Buah mentah, yaitu janjang buah yang brondol kurang dari 1 botol per kg janjang atau sesuai kriteria matang panen.

  1. Buah masak, yaitu janjang yang warnanya kemerahan dan membrondol paling sedikit satu brondol per kg janjang dan paling banyak 50%.
  2. Buah terlalu masak, yaitu janjang buah membrondol lebih dari 50% hingga maksimum 75%.
  3. Janjang kosong, yaitu janjang buah memberontak lebih dari 75% hingga memperoleh seluruhnya.
  4. Buah abnormal, yaitu janjang buah yang gagal berkembang menjadi buah masak normal antara lain buah partenokarpi, Buahbatu dan buah sakit.
  5. Buah gagang, yaitu janjang buah yang panjang gagangnya lebih dari 2 cm diukur dari potongan yang terdekat dengan sisi permukaan buah.
  6. Buah dimakan tikus, yaitu janjang buah yang dimakan tikus yaitu terdapat lebih dari 3 brondol dalam satu janjang dijumpai bekas Keraton baru gigitan tikus. Hasil grading ini dicatat di dalam formulir atau pemeriksaan mutu buah.

 

Berapa data diatas akan dibuat peta distribusi mutu buah sehingga dapat dipakai oleh manajemen kebun dalam melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap kualitas panen buah dan hal-hal lainnya di lapangan.

 

Pemeriksaan ancak panen

Memeriksa kualitas ancak panen yang dipanen pada satu hari sebelumnya di masing-masing afdeling dengan jumlah sampel minimal 10% sehingga diperoleh sampel yang representative. Minimal 14 baris tanaman atau 7 pasar rintis di dalam 1 blok seluas 30-40 ha mempunyai total 128 baris atau sampling sebesar 11%.

 

 

Panen yang diperiksa meliputi antara lain:

  • Buah masak tinggal di pokok, iya itu janjang masa yang tidak dipotong sehingga masih tertinggal di pokok.
  • Buah mentah disembunyikan, yaitu buah masa yang telah dipanen tetapi tidak diangkut ke TPH. Hal ini dapat terjadi karena tertinggal di piringan atau jatuh sewaktu janjang diangkut untuk dibawa ke TPH.
  • Buah matahari atau peraturan yang terikut pada potongan ganggang, gancang yang dipanen tidak tepat atau kurang sempurna sehingga masih ada sebagian penonton yang tertinggal dan terikat dipotongan gagang di pokok.
  • Brondolan tinggal, terdiri dari brondolan tidak dikutip di pasar rintis. Brondolan tinggal adalah jumlah brondolan yang ada di pinggiran dan pasar rintis yang tidak dikutip dan dibawa ke TPH.

 

  • Tersangkut di ketiak pelepah adalah jumlah brondolan yang masih tersangkut di ketiak kelapa karena pada waktu memotong Jajang tidak melakukan penyedotan brondolan yang ada di ketiak pelepah atau brondolan tersangkut pada kelapa bekas tunasan karena pekerjaan tunas dilakukan tidak sempurna.

Pelepah sengkleh dan tidak disusun rapi di gawangan mati, yaitu jumlah pokok yang pelepahnya sengkleh karena pelepah yang terpotong tidak langsung diturunkan atau pelepah yang diturunkan atau dipotong tidak disusun rapi digaungkan mati sehingga susunan pelepahnya berserak.

Sekian informasi mengenai Kelapa sawit, 2 Cara menjaga mutu buah sawit. Semoga informasi yang telah Riau Online berikan bermanfaat bagi pembaca.