Kabar Baik, Ilmuan Optimis Covid-19 Dapat Dibasmi

pasien-corona-meninggal21.jpg
(AFP/Adek Berry)

RIAUONLINE - Pandemi Covid-19 telah menjadi mimpi buruk bagi dunia dan gagasan bahwa suatu hari manusia akan terbebas dari Covid-19 tampak seperti angan-angan.

Tetapi, analisis baru oleh para ilmuwan dari Selandia Baru menunjukkan bahwa umat manusia tidak boleh putus asa dulu.

Dalam meta-analisis studi sebelumnya dan melihat perbandingan dengan cacar dan polio, tim ahli menunjukkan bahwa pemberantasan Covid-19 masih dapat dilakukan, meskipun tidak mudah.

"Meskipun analisis kami adalah upaya awal, dengan berbagai komponen subyektif, tampaknya hal itu membuat pemberantasan Covid-19 menjadi mungkin, terutama dalam hal kelayakan teknis," tulis para ilmuwan, dikutip dari Science Alert, Rabu (11/8/2021)

Meskipun dalam skala dunia virus tersebut sulit dibasmi, tetapi dalam skala kecil, beberapa wilayah telah berhasil menghilangkan virus, bahkan tanpa vaksinasi.

Negara-negara besar seperti China, Hong Kong, dan yang lebih kecil seperti Islandia dan Selandia Baru berhasil menghilangkan sementara virus Covid-19 sebelum vaksin dirilis, dengan menerapkan kontrol perbatasan, pemakaian masker, jarak fisik, pengujian, dan pelacakan kontak.

Terlebih, umat manusia berhasil membasmi setidaknya satu penyakit menular sebelumnya, yaitu cacar.


Manusia hidup berdampingan dengan cacar selama 3.000 tahun sebelum adanya vaksin di seluruh dunia yang berhasil memusnahkannya di tahun 70-an.

Polio juga merupakan bukti lain bahwa vaksinasi adalah hal yang efektif dan penyakit itu hampir diberantas.

Dua dari tiga serotipe virus polio telah diberantas secara global dan kasus virus polio liar menurun 99 persen dari 1988 hingga 2018.

Dalam penelitian terbaru ini, tim menciptakan sistem penilaian tiga poin untuk 17 variabel eliminasi untuk mengetahui apakah manusia bisa melakukan hal yang sama dengan Covid-19.

Variabel itu mencakup ketersediaan vaksin yang aman dan efektif, masa hidup kekebalan, dampak tindakan kesehatan masyarakat, dan manajemen pemerintah yang efektif.

Melihat variabel-variabel ini, tim ahli menemukan bahwa Covid-19 mencetak 28 poin dari 51, dibandingkan dengan polio yang mencetak 26 dari 51 poin.

"Dalam analisis yang sangat awal ini, pemberantasan Covid-19 tampaknya sedikit lebih layak daripada polio, tetapi jauh lebih kecil daripada cacar," tambah tim peneliti.

Para ilmuwan menjelaskan bahwa pasti ada tantangan teknis untuk pemberantasan Covid-19 yang tidak terlalu berpengaruh pada polio dan cacar.

Misalnya, keraguan atas vaksin dan evolusi cepat varian virus yang dapat mengalahkan program vaksin global.

Selain itu, biaya tinggi untuk melaksanakan program vaksinasi dan meningkatkan sistem perawatan kesehatan juga menjadi tantangan teknis.

Meski begitu, ada beberapa manfaat dalam upaya memberantas Covid-19, seperti mengendalikan penyakit lain seperti campak.

Artikel ini sudah tayang di SUARA.com