BRGM Kunjungi Riau, Syamsuar Harapkan Kerjasama Solusi Permanen Karhutla

BRGM.jpg
(Sigit Eka Yunanda/Riau online)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Badan Restorasi Gambut dan Mangrove  Republik Indonesia (BRGM RI) melakukan kunjungan perdana ke Riau usai Berubah nama dari BRG akhir tahun lalu.

Lawatan ini dilangsungkan dalam kegiatan Sosialisasi Restorasi Gambut dan Rehabilitasi Mangrove Provinsi Riau.  


Ketua BRGM RI, Hartono menyebut Riau tak asing bagi BRG yang berfokus pada restorasi gambut dan selanjutnya akan lebih banyak lagi terkait sebab Riau juga memiliki kawasan mangrove yang luas.

"Luasnya areal gambut dan mangrove yang harus kami kerjakan tentu memerlukan sinergi yang baik dengan Pemda dan para pihak lain,” ujar Hartono, Jumat, 23 April 2021.

Hartono menjelaskan untuk provinsi Riau target rehabilitasi mangrove tahun 2021 mencapai 15.000 hektar, dan akan dikerjakan bersama BPDAS Indragiri-Rokan yang meliputi wilayah-wilayah di Bengkalis, Kepulauan Meranti, Dumai, Rokan Hilir, Siak, Indragiri Hilir dan Pelalawan.

Tugas BRGM untuk fasilitasi percepatan restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove akan dilakukan dengan bertahap dan koordinasi melibatkan banyak pihak terutama kerjasama dengan pemerintah daerah.

"Jalinan komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah provinsi serta arah positif restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove harus tetap dipertahankan," ungkap Hartono.

Gubernur Riau, Syamsuar dalam sambutannya  menyambut baik kelanjutan restorasi gambut dan penambahan tugas baru merehabilitasi mangrove.

Pihaknya memandang ini sejalan dengan visi Riau Hijau yang digadang Pemerintah Provinsi Riau salah satunya adalah mengurangi kebakaran hutan dan lahan.

"Penting bagi Riau, adanya kegiatan restorasi baik gambut maupun mangrove ini dapat mengurangi kejadian kebakaran hutan dan lahan," ujar Syamsuar.

Syamsuar berharap kolaborasi dengan BRGM akan bermuara pada solusi permanen kebakaran hutan dan tidak lagi bersifat reaksi cepat seperti sebelumnya.

"Kami minta bapak kepala badan agar dapat membantu kami membuat kebijakan permanen kebakaran hutan dan lahan," ujar Syamsuar.


 

 

BRGM sendiri Dalam Peraturan Presiden (Perpres) No120/2020, selain mengemban tugas untuk restorasi gambut seluas 1,2 juta hektar di 7 provinsi, BRGM juga bertugas mempercepat rehabilitasi 600.000 hektar mangrove di 9 provinsi, yakni Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Papua dan Papua Barat.

Dalam kunjungan kerja ini juga dilakukan MoU antara Kedeputian Bidang Edukasi dan Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan, dengan Pemkab Bengkalis dan Siak.

Setelah itu, BRGM akan melakukan penanaman mangrove bersama kelompok masyarakat di Dumai.

Sesuai perintah Perpres 120/2020, pelaksanaan rehabilitasi mangrove dijalankan dengan padat karya. Selain untuk menggalang pelibatan masyarakat yang lebih luas, hal ini juga membantu percepatan pemulihan ekonomi dimana warga yang terlibat mendapatkan manfaat langsung sebagai tenaga penanaman.