Bea Cukai Tembak Haji Permata dan Bahar, Polda Belum Tetapkan Tersangka

Haji-Permata6.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Riau masih menyelidiki kasus penembakan yang dilakukan pihak Bea Cukai kepada tokoh Bugis, H Permata yang meninggal di tempat di Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau, Jumat, 15 Januari 2021 lalu.

 

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau, Kombes Pol Teddy Ristiawan mengatakan saat ini masih mengumpulkan keterangan dari pihak Bea Cukai serta bukti lainnya perihal insiden tersebut.

 

"Kita masih penyelidikan, belum selesai," ucap Kombes Teddy kepada Riauonline lewat pesan singkat WhatsApp, Kamis, 11 Februari 2021.

 

Padahal, Kepala Bea Cukai Tembilahan, Inhil, Ari Wibawa Yusuf yang didampingi empat orang pegawainya sudah menjalani pemeriksaan di Mapolda Riau jalan Pattimura, Pekanbaru, Kamis, 21 Januari 2021 lalu.

 

Selanjutnya, Polda Riau juga telah memeriksa 6 orang oknum petugas Bea Cukai di Mapolda Riau, Senin, 25 Januari 2021.

 

Pemeriksaan 6 orang pihak Bea Cukai diperiksa oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Riau terkait penembakan yang mengakibatkan tewasnya tokoh Bugis Haji Permata (77) di perairan Tembilahan.

 

Sebelumnya 6 orang pihak Bea Cukai ini sempat mangkir dari panggilan Polda Riau terkait pemeriksaan dan penembakan tokoh Bugis Haji Permata, namun kali ini mereka kembali dan penuhi Panggilan Polda Riau.


 

"Iya hari ini 6 orang pihak Bea Cukai tengah menjalani pemeriksaan," ucap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau, Kombes Pol Teddy Ristiawan kepada RIAUONLINE.CO.ID, Senin, 25 Januari 2021.

 

Sebelumnya diketahui, Haji Permata tewas tertembak oleh petugas Bea dan Cukai pada, Jumat (15/1/2021), di Perairan Tembilahan, Inhil, Riau.

 

Penembakan terhadap Haji Permata saat pengusaha barang-barang dari luar negeri itu berada di atas laut Tembilahan.

 

Peristiwa itu terjadi saat Bea dan Cukai Tembilahan menggagalkan penyelundupan 7,2 juta batang rokok ilegal.

 

Selain Haji Permata, seorang anak buahnya bernama Bahar juga tewas tertembak di kepala.

 

Sedangkan dua anak buah lainnya selamat dengan mengalami luka tembak di telapak kaki dan lengan.

 

Haji Permata sendiri tewas dengan lima tembakan. Lima proyektil peluru petugas Bea Cukai ditemukan semuanya di dadanya, setelah dilakukan otopsi.

 

 

Atas peristiwa itu, keluarga Haji Permata tidak terima dan membuat laporan dugaan pembunuhan ke polisi. Laporan dibuat di Polda Kepri dan akhirnya dilimpahkan ke Polda Riau terhitung sejak 18 Januari 2021.