Kader PKB Kuansing Desak ARH Disandingkan dengan Bupati Mursini

Mursini-dan-Musliadi.jpg
(Riau Online)

RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN -Kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di tingkat bawah di Kabupaten Kuansing, Riau sudah punya jagoan di Pilkada Kuansung 2020. Suara kader ternyata menginginkan Agung Rahmat Hidayat (ARH) disandingkan dengan petahana Bupati Kuansing.

Agung merupakan salah satu anggota DPRD Kuansing dari Fraksi PKB. Agung baru terpilih menjadi anggota DPRD Kuansing pada Pileg 2019 lalu untuk periode 2019-2024 daerah pemilihan (dapil) I meliputi Kuantan Tengah, Sentajo Raya dan Benai.

Agung atau yang akrab disapa ARH saat ini berdomisili di desa Langsat Hulu, Kecamatan Sentajo Raya. Dirinya mengaku mendapatkan desakan dari internal partai dan tokoh Kuansing yang ada di ekstran untuk maju pada Pilkada Kuansing.

Ketua DPC PKB Kuansing, Musliadi mengaku telah didatangi beberapa pengurus PAC PKB ditingkat Kecamatan, agar mas Agung yang saat ini menjabat sebagai anggota DPRD Kuansing yang juga kader PKB disandingkan dengan Balon Bupati Petahana Mursini.

"Ada usulan dari kader PKB ditingkat bawah melalui DPC PKB untuk mempertimbangkan usulan agar kader PKB mas Agung (anggota DPRD Kuansing FPKB,red) disandingkan dengan petahana Mursini," kata Musliadi, Minggu, 7 Juni 2020.

Musliadi mengatakan, adanya usulan kader ditingkat bawah tentu kita apresiasi dengan mengusulkan kader PKB mas Agung untuk maju pada Pilkada Kuansing. Apalagi suara warga ekstran sangat menentukan terhadap kemenangan para Balon Bupati dan Balon Wabup pada Pilkada 2020.

"Selaku ketua DPC PKB Kuansing saya sangat apresiasi, kita dukung dan akan kita komunikasikan langsung dengan struktur yang ada baik di tingkat DPC maupun tingkat DPW PKB Riau untuk menentukan langkah selanjutnya," kata Cak Mus panggilan akrab pria asal Kecamatan Cerenti ini.

Bukankan PKB sudah memberikan rekom kepada Fahdiansyah untuk dijagokan maju menjadi Balon Bupati dan BN sebagai Balon Wabup ? Musliadi tidak menampik hal itu. "Betul SK-nya ada sama saya, tapi SK ini kan ada batas waktunya, kalau soal SK ini bisa tanya ke dr Ukup (Fahdiansyah,red)," kata mantan anggota DPRD Kuansing ini.

Menurutnya, PKB tentu tidak akan bisa berlayar ikut Pilkada kalau hanya PKB sendiri, sementara hingga kini belum ada partai lain disiapkan dr Ukup. "Akhir-akhir ini juga tidak ada komunikasi dengan kita (DPC PKB,red)," ujar Cak Mus.

Dia mengaku, tidak mengetahui apa langkah yang akan diambil dr Ukup nantinya. "Kita sudah beri batas waktu untuk dr Ukup melengkapi dukungan partai agar dia bisa di daftarkan di KPU nanti," katanya.

Namun hingga kini, terang Musliadi, belum ada terlihat arah dan kejelasan bagaimana koordinasinya. "Maka kita sudah coba komunikasikan dengan mas Agung dengan petahana. Ini bentuk antisipasi kita kedepan karena Pilkada ini semakin dekat jadwal pendaftaran ke KPU," pungkasnya.

PKB, kata Cak Mus, juga telah menyiapkan langkah antisipasi agar PKB tetap bisa ikut menjadi partai pengusung menjelang ditutupnya pendaftaran di KPU nanti.

"Kemarin Indra Putra juga menjumpai kita (DPC PKB,red). Dan Pak Suhardiman Amby dan Andi Putra kita juga sudah melakukan komunikasi tentang kemungkinan-kemungkinan langkah yang akan kita ambil untuk berkoalisi dengan mereka," katanya.

Termasuk juga, kata Musliadi, dengan Halim yang juga menjadi pertimbangan bagi PKB untuk berkoalisi dengan beliau. "Insyaallah ini masih sangat dinamis, kita akan tentukan sampai saatnya nanti kita akan putuskan dengan partai mana PKB akan berkoalisi di Pilkada nanti," katanya.

"Tunggu saja arah selanjutnya dan tentu kita analisa sebaik mungkin agar PKB tidak ketinggalan dalam pesta demokrasi Kuansing tahun 2020 ini," tutupnya.