Kades Segati, Pastikan 2 KK yang Tidak Dapat BLT Masuk Data Tambahan

Bantuan-Sosial-Tunai2.jpg
(solopos)

RIAU ONLINE, PELALAWAN - Kepala Desa (Kades) Segati, Sofyan, memastikan tidak akan melaporkan salah satu warganya atas nama Dayat. Sebelumnya dia sempat bersitegang terkait data penerima Bantuan Langsun Tunai. Dayat menganggap data yang dimiliki pihak desa tidak mencover warga yang benar-benar membutuhkan.

"Tidak mungkinlah (buat laporan). Itukan gara-gara sikapnya saat itu agak kurang sopan, bikin heboh, merekam-rekam. Karena disana ada Bhahinkabtimas dari kepolisian juga, ada Linmas juga. Jadi untuk meredam saja waktu itu," ungkap Sofyan.

Namun, saat disinggung, soal dua Kepala Keluarga (KK) yang belum mendapatkan BLT  dari Dana Desa (DD) itu, Kades Sofyan mengakui keluarga tersebut belum menerima, lantaran yang mengajukan data tersebut RT setempat.

 

"Kita di Desa Segati ini terbanyak mungkin yang mendapatkan BLT, ada sekitar 230 KK, jadi itu semua RT setempat yang mendata. Untuk 2 KK itu (Takim dan Hidayat), mungkin belum, nanti kita data lagi untuk penambahan, kita kalau untuk orang mambutuhkan ngak mungkin kita salahkan ya ndak?," ulasnya.

 

Diceritakan, Sofyan, di Desanya itu merupakan Desa terbesar kedua  dan terbanyak penduduknya di Kabupaten Pelalawan. Dengan anggaran yang dikelola sekitar Rp 2,6 miliar, pihaknya mengaku sedikit kewalahan di lapangan.

 

Bansos2

Rumah Warga yang Tidak Dapat BLT


 

Karena, katanya, warga juga banyak yang mendapatkan bantuan seruoa dari pemerintah, yakni bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), ada juga bantuan  Rumah Layak Huni.

 

"Cuman nanti kito minta petunjuk dari atas lah, untuk data penambahannyo (Cuma nanti, kita juga akan minta petunjuk dari Dinas Sosial untuk malakukan proses data penambahan)," bebernya menggunakan logat Melayu Langgam.

 

Selian warga menerima BLT Rp 600.000 Per Bulan, nanti  juga akan menerima uang tunai sebanyak Rp300.000 Per Bulan.

 

"Bekok selain 3 bulan tu, warga yang tahap petamo, bisa dapek 3 bulan lai, berarti 6 bulan nimo nyo. Beitu juo untuk tahap keduonyo bekok tu, tapi kito nunggu petunjuk juo macam manonyo. Kito sonang jugo adil dibantu warga kito," ujar Sofyan lagi.

 

Pihaknya juga, tidak menampik, dengan dana desa tersebut digeser atau drecofusing untuk membantu masyarakat yang terdampak Covid-19, juga merupakan suatu kemudahan bagi pihaknya dalam bekerja. Karena untuk pelaporan dana tersebut bisa tergolong mudah. Hanya dengan menyerahkan bantauan dan difoto di Kantor Desa.

 

"Sebononyo dengan iko sangat membantu jugo untuk kito didesa, selain bisa menolong warga, kojo kito pun agak lebih sonang dengan iki, cukup befoto lah selosai," pungkas, Sofyan, kepada RiauOnline.co.id.

 

Hal senada juga, disampaikan Dayat, warga yang sempat bersitegang di Kantor Desa Segati waktu itu, soal Kades yang saat itu ingin melaporkannya ke pihak berwajib, dirinya mangakui tidak ada dilaporkan sampai saat ini.

 

Dan dirinya, sangat merasa terbantu, dari pihak media yang telah membuat artikel terkait keluhannya soal pendataan yang menurutnya banyak yang layak dapat Bansos Tunai Covid-19 yang terdampak, bisa mendapatkan lagi, karena sudah ada pihak Desa yang mendapat dari warga yang di laporkannya itu.

 

"Sampai saat ini, belum ada bang, walaupun kita sempat terfikirkan juga, karena kita menyampaikan kebenaran rasanya tidak mungkin dizolimi. Terimakasih kepada bapak-bapak yang telah membantu. Alhamdulillah, nampaknya warga kemarin sudah diambil lagi datanya oleh pihak Desa, mudah-mudahan bermanfaat nantinya," tutur Dayat, Rabu 3 Juni 2020, kepada RiauOnline.co.id