Digadang Kandidat Kuat Cabup Rokan Hilir, Ini Tanggapan Karmila Sari

karmila-sari.jpg
(Hasbullah)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Politisi muda asal Rokan Hilir, Karmila Sari kerap disebut-sebut sebagai kandidat kuat peserta Pilkada Rohil 2020 mendatang karena sepak terjangnya di perpolitikan selama ini.

 

Namun, hingga hari ini Karmila belum bisa memastikan apakah ia akan maju atau tidak dalam perhelatan lima tahunan tersebut. Sebab, ia masih dalam posisi 'wait and see'.

 

"Kita lihat perkembangan ya. Golkar juga kan biasa di menit - menit akhir menentukan sikap," kata mantan anggota DPRD Rohil periode 2009-2014 ini, Senin, 4 November 2019.

 

Politikus muda ini menjelaskan, ia masih akan berpikir panjang dalam memaju ke Pilbup dan tidak ingin asal maju saja. Mulai dari segi kematangan, segi partai, ketokohan maupun pasangan.

 

Terutama pertimbangan terkait regulasi baru yang memungkinkan anggota DPRD tidak perlu mengundurkan diri jika ingin maju Pilbup, cukup hanya cuti saja.


 

"Tentu banyak pertimbangan ya. Kan kita kalau maju itu untuk menang. Makanya mulai kesiapan hingga pasangan calonnya. Kita lihat lah ya perkembangannya," tuturnya.

 

Masyarakat Rohil, sambung Sekretaris Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Provinsi Riau ini, merupakan masyarakat yang mengutamakan ketokohan sehingga segi ketokohan menjadi hal penting jika maju di Pilbup 2020.

 

"Masyarakat Rohil ini tidak melihat partai, mereka lebih cenderung kepada tokoh calon kepala daerah," pungkasnya.

 

Golkar sendiri saat ini memiliki 6 kursi di DPRD Rohil sehingga masih membutuhkan tiga kursi lagi untuk bisa memajukan kadernya di Pilkada Rohil.

 

"Sekarang ada 6 kursi, jadi kita butuh tiga lagi. Ya kalau bisa semakin banyak lah supaya bisa makin kuat," tutupnya.

 

Sekadar informasi, Karmila merupakan putri dari tokoh Rohil H Bistamam yang memiliki nama cukup harum di Rokan Hilir. 

 

Selain terlahir dari keluarga tokoh yang disegani, Karmila juga merupakan calon doktor di usia mudanya sekarang. Saat ini Karmila tengah menempuh pendidikan S3 Kebijakan Publik di Universitas Brawijaya, Malang.