Ganjar Disebut Jadi Capres yang Paling Disukai Gen Z, Kok Bisa?

ganjar-pranowo38.jpg
(Instagram@maruararsirait)

RIAU ONLINE, JAKARTA-Lembaga Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menilai wajar jika bakal calon presiden Ganjar Pranowo muncul menjadi kandidat yang paling digemari generasi Z dalam sejumlah survei kekinian.

Peneliti SMRC, Saidiman Ahmad menilai figur personal Ganjar memang cocok dengan mayoritas generasi Z. Menurutnya, figur personal Ganjar memang cocok dengan mayoritas generasi Z.

"Secara personal, memang objektif. Ganjar memang sangat mirip dengan karakter Pak Jokowi. Generasi Z ini kan mereka ingin responsnya (pemerintah terhadap beragam persoalan) itu serius dan detail. Tidak ada sloganistik macam-macam," kata Saidiman kepada wartawan, Selasa (10/10/2023).

Ia mengatakan, faktor menunjang lainnya yakni lantaran Ganjar disebut aktif di media sosial atau medsos.

"Semisal lari-lari pagi. Bagi sejumlah orang, itu biasa saja. Tetapi, dilihat oleh generasi milenial, dia bisa berkomunikasi dengan siapa pun dan dijawab secara spontan. Itu juga penting. Membangun kualitas personal dari capres-capres, yang selain dia (Ganjar), terlihat fit, misalnya," ungkapnya.



Di sisi lain, menurutnya, para gen Z juga ingin apa yang sudah dibangun di pemerintahan Presiden Jokowi dapat dilanjutkan. Ia mengatakan, para gen Z juga ingin semua diteruskan oleh Ganjar.

"Mereka gen Z lebih banyak mengapresiasi dan menginginkan agar pemerintahan ke depan itu melanjutkan yang sudah dilakukan Presiden Jokowi. Umumnya, mereka melihat Ganjar Pranowo itu sebagai pelanjut dari Pak Jokowi," tuturnya.

Kendati begitu, Saidiman mengatakan, membangun kedekatan dengan gen Z tak cukup hanya dengan unggahan medsos saja. Ganjar juga, kata dia, perlu menyusun program-program yang berpihak kepada kaum muda, semisal yang terkait dengan penyediaan lapangan kerja dan lainnya.

"Kemudian isu yang mereka perhatikan itu adalah mengenai isu akuntabilitas aparat, dan penyelenggaraan birokrasi (yang menangani) persoalan-persoalan publik. Soal korupsi, dan lingkungan itu juga mendapat perhatian. Jadi, kalau ada capres yang bisa masuk ke situ, saya kira, itu akan mendapatkan simpati lebih jelas," pungkasnya.

Untuk diketahui, survei periodik Litbang Kompas yang dirilis awal Oktober lalu merekam tingkat elektabilitas para bakal capres di kalangan gen Z atau mereka yang masuk dalam rentang usia 17-25 tahun. Kompas menemukan tingkat keterpilihan Ganjar di kalangan gen Z mencapai 31 persen.

Pada posisi kedua, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menempel ketat dengan tingkat elektabilitas sebesar 28,2 persen. Kemudian, bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan hanya memperoleh 8,2 persen suara responden.

Namun, survei Litbang Kompas juga mendapati masih banyak pemilih dari kalangan gen Z yang tidak menjawab atau merahasiakan capres pilihannya di Pilpres 2024. Persentase untuk kategori tersebut sebesar 22.7 persen dikutip dari suara.com