Harimau Terkam 2 Warga Dalam Sebulan, Ini Pesan BBKSDA Riau

harimau-dumai.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Dalam satu bulan terakhir, dua warga Riau diserang Harimau Sumatera, satu orang meninggal dunia. Provinsi Riau dikenal dengan adanya populasi Harimau Sumatera di sebagian wilayah hutan.

Pada tanggal 10 Juli 2021, seorang warga di Desa Teluk Lanus bernama Azmi, diterkam Harimau Sumatera saat sedang menebang kayu di kawasan Hutan Sungai Belat, beruntung korban bisa diselamatkan oleh rekan pekerja lainnya.

 

Saat itu, teman korban berupaya menghalau Harimau Sumatera menggunakan kayu agar menjauh dari korban. Karena penebang kayu ramai dan bersama-sama mengusir satwa liar tersebut, korban akhirnya dapat diselamatkan.

“Saat sedang bekerja, korban terkejut melihat seekor harimau dan berteriak minta tolong. Harimau sempat menerkam korban di bagian kaki hingga mengalami luka robek,” kata Suharyono, Minggu, 11 Juli 2021.

Akibat serangan harimau, Azmi mengalami luka robek pada bagian kaki akibat cakaran harimau. 

Selanjutnya Azmi dibawa menuju tempat tinggalnya di Desa Serapung, Kabupaten Pelalawan.

 

Mundur beberapa minggu, tepatnya tanggal 29 Juni 2021, Seorang warga bernama Samino di Batu Teritip, Kecamatan Sei Sembilan, Kota Dumai ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan diterkam harimau.

“Korban pergi berkebun pada tanggal 25 Juni sampai pada tanggal 27 Juni 2021 korban tak kunjung kembali, kemudian pihak keluarga dibantu perangkat desa setempat membantu mencari keberadaan korban,” Kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono, Rabu, 30 Juni 2021.

Setelah beberapa hari melalukan pencarian, korban ditemukan pada hari Selasa, 29 Juni 2021 dalam kondisi mengenaskan dan anggota tubuh tidak lengkap.

Sejauh ini, Tim KSDA Riau sudah diterjunkan ke lokasi guna mengidentifikasi Harimau Sumatera yang menyerang warga tersebut.

“Tim KSDA telah diturunkan untuk memasang kamera trap di lokasi,” ucap Suharyono.


Atas insiden terjadinya konflik manusia dan satwa liar tersebut, Kepala Balai Besar KSDA Riau, Suharyono mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak memasang jerat di kawasan hutan dan menghentikan perburuan babi, karena itu merupakan makanan pokok bagi Harimau Sumatera.

“Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak memasang jerat di hutan dan berburu babi karena itu merupakan makanan pokok Harimau Sumatera,” jelasnya.