Bau Anyir Mulai Tercium di Pantai dan Reruntuhan Bangunan

Suasana-pemukiman-yang-rusak-akibat-gempa.jpg
(ANTARA via Suara.com)

RIAUONLINE, PALU - Evakuasi korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng) masih terus dilakukan Tim Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas). Hingga hari ini, Senin 1 Oktober 2018, dilaporkan jumlah korban tewas terus bertambah.

"Hingga tadi, sekitar 20 menit yang lalu, kami menemukan tambahan korban tewas sebanyak 19 orang," ujar Kasansar kota Palu Basrano seperti dikutip dari suara.com.

Ia menuturkan, belum mengetahui jumlah korban tewas secara terperinci. Begitu juga tempat penampungan sementara korban tewas.

Namun, Basrano memastikan, semua korban tewas itu akan dimakamkan di pekuburan massal.

"Tugas kami hanya menemukan. Tapi berdasarkan informasi yang kami dengar, para korban yang meninggalkan akan langsung dilakukan kubur massal," lanjutnya.

Selanjutnya, mengenai kondisi terkini di Palu, Dongala dan sekitarnya masih sangat memprihatinkan. Sebab, selain kondisi tanah yang rusak parah, juga tercium bau anyir di lokasi gempa.


Namun, ia memastikan hal itu tidak menyurutkan semangat Basarnas dalam melakukan evakuasi korban gempa sebesar 7.4 SR tersebut.

"Bau (anyir) sudah pasti) dan itu menyengat sekali seperti dari pantai, di sekitar reruntuhan. Tetapi itu tidak menghalangi untuk terus melakukan evakuasi," pungkasnya.

Tulisan ini sudah tayang di Suara.com dengan judul "Berbau Anyir, Korban Tewas Gempa Palu Dikubur Massal Hari Ini"

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id