Curhat SBY Terkait Korupsi e-KTP, ini Jihad Saya untuk Keadilan!

SBY.jpg
(WORDPRESS.COM)

RIAU ONLINE, JAKARTA - Mantan Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan klarifikasi atas tudingan keterlibatan dalam proyek e-KTP.

Dalam jumpa pers yang berlangsung di Kantor DPP Partai Demokrat, Selasa 6 Februari 2018, SBY membantah terlibat mengurusi proyek pemerintah selama menjabat sebagai Presiden RI. Termasuk proyek e-KTP yang kini bermasalah dan menyeret sejumlah nama.

Baca juga:

SBY Sebut 5 Nama Saat Klarifikasi E-KTP, Ada Jokowi

SBY Temui Jokowi Di Istana Kepresidenan, Ngomongin Apa Ya?

"Tidak pernah SBY ikut-ikutan mengurusi proyek, intervensi sebuah proyek, tidak ada. Silakan cek, semua masih ada, tim pelaksananya, mendagrinya masih ada," kata SBY dikutip dari Liputan6.com, Kamis 8 Februari 2018.

Klarifikasi SBY ini muncul setelah Firman Wijaya menyinggung keterlibatan Ketua Umum Partai Demokrat itu dalam megakorupsi e-KTP. Firman Wijaya merupakan pengacara terdakwa kasus e-KTP, Setya Novanto.


Dalam klarifikasinya, SBY juga menyebut nama-nama lain yang diduga pernah memfitnah dan mencemarkan nama baik dia.

Selain itu, SBY juga mengaitkan skandal e-KTP dengan tahun politik. Dia mencurigai, namanya dibawa-bawa dalam kasus korupsi e-KTP sebagai serangan politik menjelang Pemilihan Umum 2019.

"Lantas ada apa dengan semua ini? Ini skenario siapa? Konspirasi model siapa seperti ini di tahun politik 2019? Inilah yang harus dibuka, inilah jihad saya untuk mendapat keadilan di negeri ini," ucap SBY.

Namun, SBY mengaku, masih percaya pada Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi dan Polri untuk mendengar dan memproses aduan dia.

Bersama kuasa hukumnya Eggy Sudjana, Ketua Pengusaha Indonesia Muda, Sam Aliano mendatangi Bareskrim Mabes Polri.

SBY memilih datang secara langsung ke Bareskrim Polri untuk melaporkan Firman Wijaya. Menurut kuasa hukum SBY, Ferdinand Hutahahean, kliennya sudah tak kuat menahan banyaknya tuduhan dan fitnah.

"Tadi malam kami diskusi dengan Bapak (SBY), sepertinya, rasa-rasanya beliau sudah tidak dapat menahan begitu banyak fitnah yang menyerang beliau dan keluarga selama ini," ujar Ferdinand di Bareskrim Polri, Selasa 6 Februari 2018.

Ferdinand sempat menyarankan agar SBY tak perlu turun langsung untuk melaporkan Firman. Namun, saran dari dia dan tim kuasa hukum lainnya ditolak oleh SBY. (1)

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id