Mahasiwa Kritisi Rencana Firdaus ke Negeri Firaun: Sampah dan Banjir Belum Selesai

Firaun.jpg
(Reuters)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Presiden Mahasiswa Universitas Riau (Unri), Kaharuddin, menyayangkan rencana Wali Kota Pekanbaru, Firdaus beserta 14 pejabat dalam perjalanan dinas ke Mesir.

 

Kaharuddin menegaskan sebaiknya Firdaus memikirkan hal baik apa yang bisa dilakukannya menjelang berakhir masa jabatannya selama dua periode.

 

"Misalnya sebagai mahasiswa, keteterbukaan Pemko Pekanbaru soal informasi lapangan pekerjaan yang dibutuhkan mahasiswa. Artinya Pemko Pekanbaru kurang maksimal dan ini yang jadi fokus kami sebagai mahasiswa," katanya, Selasa, 22 Maret 2022.

 

 

Ia bertanya-tanya perihal hal krusial apa yang membuat wali kota dan 14 pejabat harus berangkat ke Mesir dalam rangka perjalanan dinas.

 

"Ini sangat disayangkan mengingat dana yang digunakan nantinya yang itu APBD yang harusnya kebermanfaatan maksimalnya untuk warga Pekanbaru," tuturnya.

 


Kaharuddin melanjutkan perihal minyak goreng yang langka dan tumpukan sampah yang kerap kali ditemui warga di ruas-ruas jalan di Pekanbaru.

 

"Bahkan sampai sekarang kita kritisi itu bagaimana sampah dan banjir masih terus terjadi tanpa ada perbaikan. Seharusnya itu yang ditangani dan menjadi kesan menyenangkan bagi warga Pekanbaru menjelang berakhir masa jabatan wali kota," ujar Kaharuddin.

 

Sebab itu, Kaharuddin mengingatkan jangan sampai mahasiswa melihat 14 pejabat dan Firdaus secara tak baik karena memaksakan diri berangkat ke Mesir di tengah permasalahan warga Pekanbaru.

 

"Harusnya APBD ini dialokasikan untuk pembangunan, peningkatan SDM, permasalahan yang belum terselesaikan. Makanya kami nanti akan bergerak dan mengawal transisi kepemimpinan Pekanbaru. Kami akan mengeluarkan rapor selama kepemimpina Firdaus," pungkasnya.

 

Sebagai informasi, berdasarkan survei lembaga independen Jaringan Aspirasi Masyarakat kepada 10 perguruan tinggi di Riau pada Februari 2022 lalu, salah satu bidang yang paling tak memuaskan di Riau yakni penyedia lapangan pekerjaan dengan persentase hanya mencapai 22 persen.