Disinyalir Tak Diizinkan Gelar Acara di Riau, Pengamat: Anies Satu-satunya Bakal Capres Non Oligarki

Anies-Baswedan-Capres-dari-Nasdem.jpg
(Zamachsyari/kumparan)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pengamat Politik Universitas Islam Riau (UIR), Panca Satya, menyoroti kabar pembatasan acara kunjungan Anies Baswedan di Riau pada 4-5 Desember 2022 mendatang.

Rawa menjelaskan, jika dilihat dari perjalanan politik, Anies ialah satu-satunya bakal calon presiden yang berasal dari luar oligarki pemerintahan.

"Jadi yang namanya kekuasaan pasti mempertahankan kekuasaannya, di semua tingkatan sama rujukannya. Jadi kalau mau ditafsirkan ini upaya menghambat aktivitas kandidat, ya itu bisa saja terjadi," katanya, Kamis, 1 Desember 2022.

Menurut dia, konflik kepentingan seperti ini akan dimenangkan oleh mereka yang dekat dengan penguasa.

 

"Tapi di satu sisi ini bisa jadi jualan politik Anies juga. Bahwa kondisi seperti ini dia merasa diperlakukan tidak adil," ujar Panca.


Menurut Panca, siapa saja punya hak yang sama untuk muncul ke publik, apalagi Anies punya izin resmi dan Partai Nasdem resmi juga.

"Itu tadi, resistensi ini bisa menjual juga untuk menarik simpati terhadap publik. Politik ya begitulah. Menurut saya konsepsinya normatif saja, apa yang menjadi masalah hari ini. Kalau mengurus keizinan dan sesuai prosedur maka sebaiknya acara itu diperbolehkan," jelasnya.

Mengenai peta politik pemilih, ia mengaku baru melihat kecenderungan tokoh-tokoh yang dianggap berpengaruh sudah menunjukkan kecenderungannya ke satu sosok. 

"Riau ini kan sudah punya catatan tentang perjalanan pemerintahan Pak Jokowi. Jadi biasa yang memegang kuasa gampang untuk dievaluasi, apa saja yang telah dibuatnya," ujarnya.

Kabar pembatasan kunjungan Anies ke Riau, jika benar, menurutnya berarti ada ketakutan penguasa saat ini.

"Takut dengan Anies dalam perebutan kekuasaan. Dengan kekuasaan yang dimilikinya sekarang, ia menghambat aktivitas Anies," tutup Panca.