Sempat Ditentang karena Malu, Warga Cianjur Kini "Antri" Masuk Tenda Sakinah

Tenda.jpg
(Shutterstock)

RIAU ONLINE, CIANJUR-Sempat ditentang karena malu, warga Cianjur kini antri masuk tenda Sakinah.

 Keberadaan 'Tenda Sakinah'untuk aktivitas seksual pasangan suami istri di daerah terdampak gempa Cianjur, Jawa Barat baru-baru ini menjadi sorotan. Tenda sakinah ini merupakan inisiatif dari warga di Desa Pasir Goong, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Banyak warganet yang mempertanyakan apa sebenarnya fungsi dari tenda sakinah tersebut di lokasi gempa Cianjur, Jawa Barat. Dikutip dari antara berikut ini beberapa fakta tenda sakinah Cianjur, Jawa Barat.

Penggagas Tenda Sakinah

Tenda Sakinah ini digagas oleh Feri R Firdaus dengan tujuan untuk penuhi kebutuhan biologis suami istri yang terganggu akibat gempa bumi.

Awal Mula Tenda Sakinah

Menurut Feri tenda Sakinah ini didirikan setelah ada salah seorang warga Desa Pasir Goong yang pulang kampung seusai merantau kerja selama dua bulan bertepatan dengan terjadinya gempa bumi di Kabupaten Cianjur.



Karena rumah mereka rusak akibat gempat warga harus mengungsi di pengungsian. Sehingga tenda sakinah didirkan untuk bisa melepas rindu pasangan suami istri sekaligus memenuhi hasrat seksual.


Sempat Dapat Pertentangan

Tenda Sakinah ini sempat mendapat pertentangan dari sejumlah pertentangan sejumlah warga karena dianggap hal yang tabu.

Namun, seiring berjalannya waktu masa tanggap darurat dan warga belum bisa menempati kembali rumahnya, akhirnya "tenda sakinah" ini diterima oleh semua warga.

"Warga pun akhirnya memahami karena ini kan salah satu kebutuhan biologis untuk pasangan suami istri," kata dia.

Kisah Lucu Tendah Sakinah

Feri menceritakan ada kisah lucu tentang "tenda sakinah" yakni saat dirinya memasang jadwal pasangan suami istri untuk menggunakan tenda tersebut.

"Jadi saat saya akan pasang kertas berisi jadwal pemakaian. Itu mereka pada protes, aduh, malu, jangan dipajang nama-namanya," ujar dia.

Dia memastikan tenda tersebut tidak disalahgunakan oleh pasangan bukan suami istri dikutip dari suara.com

"Karena yang mengungsi di lapangan ini kan warga satu RT, tidak ada dari RT lain. Jadi saya tahu siapa-siapa saja pengungsi di sini," kata dia