Curhat di Hadapan Dirut Pertamina, Syamsuar: Kami Tak Mau Jadi Penonton di Kampung Sendiri

Syamsuar236.jpg
(Media Center Riau)

RIAU ONLINE, PEKANBARU- Hingga saat ini, sekira 42 persen produksi minyak nasional masih berasal dari Provinsi Riau.

 

Bahkan, Riau menjadi salah satu daerah yang memberikan kontribusi terbesar bagi devisa negara.

 

Sementara, sebagian besar sumur minyak yang ada di Riau dikelola dan dikuasai oleh PT Pertamina. 

 

Oleh sebab itu, sangatlah wajar jika Pertamina memberikan perhatian yang lebih untuk pembangunan Negeri Lancang Kuning.

 

"Pertamina ini ada di hampir 12 kabupaten/kota di Riau. Ada di Bengkalis, Siak, Rohul, Rohil, Kampar, Inhu dan Pelalawan. Pelabuhan minyak juga ada di Dumai, kantornya ada di Pekanbaru," ucap Gubernur Riau (Gubri) H Syamsuar saat menjadi Keynote Speaker pada Dies Natalis ke-6 Universitas Pertamina (UP), di Jakarta, Rabu 2 Februari 2022.

 

 

Jadi, tegas Gubri, jika Pertamina hanya menjadikan Riau sebagai objek untuk mencari keuntungan, tanpa meninggalkan legacy yang baik bagi masyarakat Riau, tentu sangatlah keterlaluan.

 

"Kami tentu tidak mau jadi penonton di kampung sendiri. Anak-anak Riau sebagai bagian yang tak terpisahkan dari bangsa ini juga harus menjadi subjek pembangunan. Harus juga menjadi yang terbaik," tegas mantan Bupati Siak dua periode itu.

 

Gubri juga menyebut bahwa Pertamina melalui Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang mengelola Blok Rokan akan melakukan pengeboran sumur minyak baru sebanyak 500 sumur di Riau atau terbanyak di Indonesia.


 

Sementara menurut informasi, tenaga kerja PHR yang berasal dari anak jati Riau hanya sekira 5 persen. "Alangkah minimnya anak Riau di PHR ini," kata Gubri menyayangkan.

 

Pada kesempatan itu, juga dilakukan penandatanganan MoU terkait kerjasama di bidang pendidikan antara Gubri dan Rektor Universitas Pertamina, Prof IGN Wiratmaja Puja, Ph.D.

 

Gubri mengaku baru tahu tentang Universitas Pertamina, yang fokus membangun sumber daya manusia (SDM) khususnya di bidang energi.

 

"Saya terus-terang baru tahu Universitas Pertamina ini. Kami berharap betul anak-anak Riau juga bisa mendapat pendidikan di sini dengan beasiswa dari Pertamina. Minimal 50 orang dalam setahun," harap Gubri yang tampil dengan batik bercorak Telingkai Pucuk Bintang Beralih produksi Thiffa Qaisty.

 

Gubri bahkan mendorong Pertamina agar mendirikan perguruan tinggi atau politeknik di Dumai, Riau agar anak-anak Riau memiliki keilmuan, khususnya di bidang energi atau perminyakan.

 

"Sebagaimana prioritas Bapak Presiden membangun SDM, kami di Riau juga begitu. SDA bisa saja habis, tapi SDM akan terus bermanfaat. Makanya kami sangat mendukung kerjasama ini," kata Gubri, seraya menyebut bahwa sebenarnya saat ini banyak anak-anak muda Riau yang memiliki kompetensi dan kualifikasi yang baik. Mereka mayoritas bekerja di perusahaan-perusahaan migas asing.

 

Gubri juga mengaku baru tahu kiprah Pertamina Foundation (PF) yang selama ini banyak memberikan bantuan CSR kepada masyarakat.

 

"Kami pada kesempatan ini sangat berharap kepada Pertamina Foundation kiranya memberikan CSR-nya untuk kemajuan Provinsi Riau," harap Gubri seraya menyebut bahwa selama ini lebih mengenal Tanoto Foundation (April Group) yang sering membantu masyarakat Riau.

 

Riau, tegas Gubri lagi, tidak saja kaya akan migas, tapi juga memiliki kebun kelapa sawit terluas di Indonesia. Termasuk kelapa dan sagu. 

 

Ada sekira 4,1 juta hektar kebun kelapa sawit, 400 ribu hektar kelapa dan tanaman sagu dengan kualitas terbaik di Riau. 

 

"Sayangnya kita belum mampu mengembangkan hilirisasinya. Dibanding Malaysia saja kita kalah. Malaysia sudah mampu membuat sampai 100 turunan. Kita 50 saja belum," ungkap Gubri.

 

Tentu saja, tegas Gubri, bangsa Indonesia sebenarnya mampu dan tidak akan kalah dengan negeri jiran Malaysia, selama mampu menyiapkan SDM yang berkualitas dan mumpuni di bidangnya.

 

Sementara Rektor UP Wiratmaja menyebut bahwa UP bertekad menjadi perguruan tinggi berkelas internasional. "Saya juga mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang sudah ditandatangani dengan Gubernur Riau," ujarnya.

 

Hadir mendampingi Gubri, Kadis Pendidikan Provinsi Riau Kamsol, anggota Komisi I DPRD Riau Agus Triansyah dan anggota Komisi V DPRD Riau Muhammad Aulia.

 

Hadir juga secara virtual Dirut Pertamina Nicke Widyawati bersama jajaran direksi. (Advertorial Pemprov Riau)