Syamsuar Cerita Pentingnya Sekolah: 3 Tahun Jadi Buruh Kasar di Pabrik Batubara

Syamsuar237.jpg
(Dok Media Center Riau)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Gubernur Riau  Syamsuar sempat bernostalgia usai menandatangani MoU dengan Lembaga Perguruan Taman Taruna Kebangsaan (LPTTK), di Jakarta, Rabu 2 Februari 2022.

 

Menurut dia, dirinya dulu berasal dari keluarga yang kurang mampu. Makanya tak terbayang bisa duduk di bangku kuliah. 

 

Apalagi ketika itu perguruan tinggi masih sangat terbatas.

 

"Saya sekolah SD di kampung (Desa Jumrah, Rohil). Tapi mau melanjutkan ke jenjang SMP harus ke Bagan Siapi-api karena di kampung saya belum ada SMP. Mau lanjut ke SMA saya harus ke Bengkalis," ucap Gubri mengungkap masa lalunya.

 

Karena tidak punya kemampuan secara finansial untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, maka ia mengaku ikut abangnya yang menjadi hakim sekaligus ketua pengadilan negeri di Sawahlunto, Sumbar.

 

"Di sana saya ikut abang. Selama lebih kurang tiga tahun saya jadi buruh kasar di pabrik batubara Sawahlunto, karena saya tak punya pilihan lain kecuali harus bekerja," ulasnya pilu.

 


Namun nasib akhirnya membawa seorang Syamsuar menjadi pegawai honorer di Pemkab Bengkalis. Nasib baik juga membuatnya diangkat jadi PNS. 

 

"Akhirnya saya bisa kuliah di APDN. Makanya ketika itulah saya berazam, seandainya suatu saat saya jadi pemimpin, maka soal pendidikan akan jadi perhatian dan prioritas utama saya," sebut Gubri menegaskan.

 

Azam itu akhirnya benar-benar terlaksana ketika Syamsuar menjadi Bupati Siak dua periode dan kini berlanjut sebagai Gubernur Riau. 

 

Berbagai kemudahan dalam bidang pendidikan seperti sekolah gratis hingga jenjang SMA dan pemberian beasiswa bagi anak-anak Riau yang kurang mampu mulai dari S1, S2 dan juga S3.

 

Penandatanganan MoU dengan LPTTK ini adalah juga wujud dari keinginan untuk memberikan pendidikan terbaik untuk putra-putri Riau. 

 

Rencananya, SMA Taruna Nusantara ini akan dilaksanakan di SMU Plus Pekanbaru, SMA Pintar di Kuansing, SMA Islamic Center di Siak dan eks IPDN di Rohil.

 

Gubri menegaskan bahwa pada tahun ajaran 2022 ini SMA Taruna Nusantara di 4 tempat tersebut akan mulai dilaksanakan.

 

"Saya perintahkan Kadisdik untuk bekerja cepat. Tahun ajaran tahun ini sudah dimulai," pintanya.

 

Pihak LPTTK akan segera melakukan standarisasi sistem pendidikan dan asesmen para guru.

 

 

Lulusan SMA Taruna Nusantara ini akan dididik untuk masuk ke sekolah-sekolah kedinasan, termasuk TNI dan Polri.

 

Juga diarahkan untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi ternama baik di dalam negeri maupun luar negeri.

 

MoU ditandatangani oleh Gubri dengan Ketua Umum LPTTK Radityo Egi Pratama, ST, MBA. (*)