Pabrik Miras di Bukitraya Rupanya Bertetangga dengan Anggota Polisi

Ilustrasi-Police-line.jpg
(INTERNET)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Warga RT 3 RW 12, Kelurahan Tangkerang Selatan‎, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru dikejutkan dengan kedatangan puluhan anggota Polisi, Sabtu siang (12/1).

Puluhan polisi dengan beberapa diantaranya membawa senjata api menggerebek sebuah rumah yang tergolong mewah di kawasan padat penduduk itu.

Rumah itu ternyata menjadi tempat industri rumahan minuman keras oplosan. lima pria ditangkap, berikut puluhan ribu botol miras siap edar disita.

Baca juga: Kecolongan, Pabrik Miras Oplosan Beromzet Rp 1 M Beroperasi di Bukitraya

"Kami kecolongan. Tak sangka di perumahan kami ada seperti ini," kata Nendi, seorang pria berusia 51 tahun yang tinggal tepat di belakang rumah yang digerebek itu.

Padahal, kata Nendi, rumah itu tergolong sepi. Tidak terlihat aktivitas mencurigakan. Hanya saja, dia mengakui rumah itu selama ini tergolong tertutup.

Penghuni rumah lebih sering menutup pagar, dan hanya keluar untuk cari makan. Rumah besar bercat putih itu terletak persis di pinggir Jalan Bunga Raya.

Jalan itu selalu ramai pengendara, terutama sepeda motor. Bahkan, tepat di belakang rumah putih itu, sejumlah anggota Polisi tinggal di sana.


"Ada anggota polisi tinggal dekat sini, mereka saja tak tau apalagi kami," katanya.

Hal senada disampaikan ketua RT‎ Zaenal Abidin. Pria setengah abad itu menyebut sedikitnya ada tiga anggota polisi tinggal disana, tapi memang mereka tinggal di luar kota.

Rumah itu dari luar tampak sama dengan rumah lainnya. Berpagar tinggi dan mayoritas berukuran besar. Sekilas tidak ada hal mencolok. Namun ketika masuk, ribuan botol miras, bahkan drum ukuran 1.000 liter ada di sana.

Zaenal mengatakan rumah itu mulai dihuni oleh pembuat Miras sejak 8 bulan lalu. Namun, baru tiga bulan terakhir ada aktivitas.

Sementara Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Susanto mengatakan sejak sebulan terakhir para tersangka beraktivitas memproduksi dan menjual miras oplosan.

Miras itu dibuat dari bahan berbahaya, termasuk diantaranya zat pewarna kain.

Santi mengatakan Kepolisian Resort Kota Pekanbaru bersama Direktorat Reserse Narkoba Polda Riau memburu bos atau penyandang dana industri minuman keras oplosan rumahan yang mampu meraup omzet Rp1 miliar setiap bulannya.

"Kita bersama Polda Riau tengah mengembangkan pengungkapan ini, termasuk mencari bosnya," kata Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Susanto di Pekanbaru, Senin.

Ia mengatakan dari pengungkapan setelah penyelidikan panjang sejak akhir Desember 2018 tersebut, jajarannya baru berhasil menangkap lima orang tersangka. Para tersangka diketahui hanya sebagai pembuat dan distributor minuman keras yang dikemas sama dengan kemasan Miras merek terkenal itu.

Mereka masing-masing adalah Agus Suranata alias Agus (37), Mulpadi (35), Tamsir (38), Sepy Hardiyansyah (36) dan Ravinda Wirta (26). Mayoritas para pelaku merupakan warga asal Indramayu dan Bandung, Jawa Barat.

Menurut Susanto, jaringan industri Miras yang dikelola tersangka sangat luas. Bahkan, diduga kuat ada keterlibatan jaringan asal Jakarta, yang khusus menyiapkan label, tutup hingga botol sebagai kemasan menyerupai kemasan Miras terkenal.

Ada beberapa merk terkenal yang digunakan para tersangka seperti Mansion House Dry Gin, Whiskey, hingga Vodka. Dalam aksinya, mereka menggunakan sebuah rumah besar di kawasan Bukit Raya atau tengah kota dan padat penduduk.

Di rumah itu secara tersembunyi mereka memproduksi Miras oplosan yang dijual dengan harga miring, dan Miras merek terkenal sejenisnya.

"Distribusi mereka tidak hanya di Pekanbaru, tapi hingga ke Jambi dan daerah lainnya di Sumatera. Mereka juga memasok ke pusat hiburan malam," tuturnya.

Selain menggerebek pusat industri Miras oplosan, Santo juga mengatakan jajarannya turut menggerebek sebuah gudang di kawasan Rumbai Pesisir. Gudang itu yang dijadikan tempat penyimpanan botol-botol Miras, kardus serta tutup dan label. Dari gudang itu ditangkap seorang tersangka bernama Masril alias May (45).

"Kami tidak akan berhenti sampai disini dan akan terus mengejar jaringan lainnya," tegas Santo. (**)

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id