Indragiri Hilir Alami Deflasi Tertinggi di Riau

Pasar-Senapelan-Pekanbaru.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ULTI DESI ARNI)

Laporan: Saan

 

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Selama bulan Oktober 2015 Indragiri Hilir alami deflasi tertinggi di Provinsi Riau. Deflasi ini mencapai 0,25 persen.

 

Kemudian disusul Pekanbaru sebesar sebesar 0,19 persen kemudian Dumai 0,11 persen. Dampaknya angka deflasi Riau mencapai 0,15 persen di bulan Oktober dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 121,37. (BACA: Ekspor Riau di Bulan September Naik 4,32 Persen)

 


Menurut kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau Mawardi Arsyad, deflasi Riau pada bulan Oktober terjadi karena adanya penurunan indeks harga pada kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 1,39 persen.

 

Sedangkan kelompok pengeluaran lainnya mengalami kenaikan indeks harga. (LIHAT: Perda Parkir Rp 8.000 Konyol)

 

"Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik menjadi 0,47 persen. Kelompok makanan jadi, rokok dan tembakau naik naik ssbesar 0,23 persen. Kelompok kesehatan sebesar 0,13 persen. Kelompok sandang 0,08 persen. Kelompok pendidikan, rekreasi, transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,03 persen," ujar Mawardi Arsyad, senin (2/11/15).

 

Komoditas yang memberikan dampak terjadinya deflasi di Riau adalah daging ayam ras, cabai merah, telur ayam, daging sapi, bensin dan solar.

 

Dari 82 kota di Indonesia yang menghitung IHK 44 kota mengalami deflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,95 persen sedangkan terendah terjadi di Padang Sidempuan. Sedangkan inflasi terjadi di 38 kota, inflasi tertinggi terjadi di Manado ssbesar 1,49 persen.