Ditopang Kelapa Sawit, Januari 2024 Nilai Ekspor Riau Naik

Tandan-Buah-Segar18.jpg
(Apical Group)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Badan Pusat Statistik (BPS) mendata Nilai ekspor Riau Januari 2024 sebesar US$ 1,51 miliar, mengalami kenaikan sebesar 2,42 persen dibanding ekspor Desember 2023.

Kepala BPS Riau, Asep Riyadi mengatakan demikian juga ekspor nonmigas Januari 2024 sebesar US$ 1,35 miliar juga mengalami kenaikan sebesar 3,55 persen dibanding ekspor nonmigas Desember 2023. 

"Sehingga, kontribusi seluruh ekspor Riau terhadap nasional sebesar 7,35 persen," ujar Asep, Jumat 16 Februari 2024. 

Namun bila dilihat secara year on year, nilai ekspor Riau Januari 2024 sebesar US$ 1,51 miliar atau mengalami penurunan sebesar 10,57 persen dibanding Januari 2023. Begitu pula ekspor nonmigas sebesar US$ 1,35 miliar, mengalami penurunan sebesar 14,43 persen," tambahnya.


Ia merincikan, pada Januari 2024, 5 dari 10 golongan barang ekspor nonmigas mengalami lenaikan terbesar terjadi pada kelompok Lemak & Minyak Hewan/Nabati sebesar US$ 135,27 juta, diikuti dengan Bahan Kimia Organik sebesar US$ 7,12 juta, Tembakau sebesar US$ 2,27 juta, Serat Stapel Buatan sebesar US$ 1,42 juta dan Berbagai Makanan Olahan sebesar US$ 0,88 juta. 

Sebaliknya golongan yang mengalami penurunan terbesar terjadi pada Kertas dan Karton sebesar US$ 34,09 juta, Bubur Kayu (Pulp) sebesar US$ 24,40 juta, Berbagai Produk Kimia sebesar US$ 15,80 juta, Ampas dan Sisa Industri Makanan sebesar US$ 12,51 juta dan Bahan-bahan Nabati sebesar US$ 7,60 juta. 

"Pada Januari 2024, ekspor 10 golongan barang utama nonmigas (HS 2 dijit) memberikan kontribusi sebesar 99,10 persen terhadap total ekspor nonmigas. Dari sisi pertumbuhan, pada Januari 2024 secara year on year ekspor 10 golongan barang utama nonmigas tersebut mengalami penurunan sebesar 14,64 persen terhadap periode Januari 2023," jelasnya. 

Namun bila dilihat secara year on year, nilai ekspor Riau Januari 2024 sebesar US$ 1,51 miliar atau mengalami penurunan sebesar 10,57 persen dibanding Januari 2023. Demikian juga ekspor nonmigas sebesar US$ 1,35 miliar, mengalami penurunan sebesar 14,43 persen.

Pada periode Januari 2024, Tiongkok tetap merupakan negara tujuan ekspor yang memiliki peranan terbesar dengan nilai US$ 214,62 juta (15,93 persen), diikuti India dengan nilai US$ 204,65 (15,19 persen), dan Amerika Serikat US$ 103,03 juta (7,65 persen). 

Komoditas utama yang diekspor ke Tiongkok pada periode tersebut adalah Minyak kelapa sawit dan fraksinya, pulp kayu kimia, serta berbagai produk kimia.