Dampak Kesehatan Menggunakan Air Gambut

lahan-gambut32.jpg
(wriindonesia)

Laporan Linda Mandasari

RIAUONLINE, PEKANBARU-Telah diketahui bersama air merupakan bahan pokok kebutuhan manusia. Dalam penggunaannya apabila tidak diperhatikan dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia.

Gangguan kesehatan dimaksud adalah gangguan penyakit yang ada hubungannya dengan air. Saat ini Riau Online akan membahas mengenai Riau, Dampak kesehatan air gambut, simak ulasannya berikut ini.

Air gambut di lahan beribu ribu hektar tidak hanya untuk keperluan pertanian dan transportasi saja, tetapi dijadikan sebagai alternatif utama dalam penyediaan air bersih untuk kebutuhan rumah tangga.

 

Dengan demikian menentukan atau mengukur dampak air gambut secara umum terhadap kesehatan manusia tidak mudah. Untuk itu dalam menentukan jenis dampak atau pengaruh air gambut terhadap kesehatan adalah dengan melihat sifat dan pengaruh dari masing-masing parameter bakteriologis dan kimia yang terkandung dalam air gambut dibandingkan dengan kualitas air bersih dan mengukur indikator derajat kesehatan seperti terjadinya peristiwa penyakit yang ada hubungannya dengan air.

Dapat dikelompokkan menurut mekanisme atau cara penularannya yaitu:

Water borne diseases

Yaitu penyakit-penyakit dimana bila kuman penyebab penyakitnya berada dalam air lalu air tersebut diminum oleh seseorang maka ia akan sakit. Contoh dari penyakit ini adalah kolera, typhoid, hepatitis infeksiosa dan disentri basiler.

Water wash diseases

Yang tergolong penyakit ini adalah penyakit-penyakit yang dapat diberantas dengan memberikan cukup banyak air untuk cuci, mandi dan kebersihan perorangan pada umumnya.


Contoh penyakit penyakit ini adalah penyakit saluran pencernaan, kulit dan mata. Jenis penyakit penyakit ini juga tidak menampakan perbedaan pencatatan di Puskesmas baik di daerah gambut maupun daerah bukan gambut.

Hal yang cukup menonjol dari hasil peninjauan di lahan beribu ribu hektar di Provinsi Riau adalah tingginya jumlah kasus penyakit kulit yaitu menempati urutan 2 dari 10 penyakit terbanyak di 4 Puskesmas lokasi pengembangan lahan gambut.

Water based diseases

Ya itu penyakit yang kuman penyebabnya sebagian siklus hidupnya di dalam hospes perantara yang hidup di air. Contohnya adalah schistosomiasis yang disebabkan oleh cacing schistosoma yang hidup dalam keong. Jenis penyakit ini belum terdeteksi di Puskesmas Puskesmas wilayah gambut.

Water related insect vector disease

Penyakit penyakit ini disebabkan melalui serangga yang berkembang biak di air atau hidup di dekat air.

Contoh penyakit ini adalah malaria, filariasis dan demam berdarah dengue. Dari hasil pengamatan di Puskesmas Puskesmas di wilayah gambut penyakit malaria klinis menempati urutan keenam dari 10 penyakit terbanyak dengan angka insidens 8,7 per 1000 penduduk, sedangkan dari hasil malaria matriks survei belum diperoleh keterangan yang positif.

Penyakit demam berdarah dengue,walaupun penyakit ini belum muncul di permukaan transmigrasi wilayah gambut tetapi dengan digunakannya drum plastik penampungan air hujan yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk serta banyak transmigran yang didatangkan suatu waktu akan muncul.

Filariasis terdapat di beberapa desa dalam wilayah Puskesmas dapat menjadi sumber penularan terhadap transmigran dan penduduk pendatang.

Upaya penanggulangan

Riau, Dampak kesehatan air gambut selanjutnya adalah upaya penanggulangan. Untuk mengatasi berbagai permasalahan kesehatan yang diakibatkan oleh air gambut hanya ada dua pilihan.

Yaitu tidak menggunakan air gambut untuk kebutuhan rumah tangga dan menggunakan air gambut yang sebelumnya diolah terlebih dahulu. Pilihan pertama penggunaan sumber air lain di luar air gambut.

Sumber air bersih lain yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga diluar air gambut adalah air hujan dan air sungai.

Kemudian dengan penggunaan air hujan untuk keperluan rumah tangga sehari-hari dapat dijadikan alternatif karena secara teknis sumber air ini telah banyak digunakan di daerah daerah sulit air, dengan catatan dalam penatalaksanaan nya harus disertai upaya-upaya lain agar tidak menimbulkan dampak negatif.

Seperti diketahui daerah-daerah yang masyarakatnya banyak mengkonsumsi air hujan untuk kebutuhan sehari-hari angka cariesis giginya nya tinggi karena air hujan kurang banyak mengandung fluor dan bila penampungan air tidak tertutup dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.

 

Upaya-upaya yang perlu dilakukan apabila menggunakan air hujan sebagai kebutuhan air bersih sehari-hari:

  • Dilakukan pengolahan air hujan dengan menambahkan mineral-mineral yang dibutuhkan tubuh manusia seperti kapur.
  • Masyarakat diberikan suplemen makanan yang banyak mengandung fluor.
  • Dilakukan penyuluhan agar dalam keadaan tidak hujan drum-drum air ditutup rapat agar tidak dijadikan sebagai tempat perindukan nyamuk.
  • Pembenahan sistem talang air agar secara efektif air yang jatuh ke atap rumah dapat tertampung dalam drum penampungan air.

Sekian informasi mengenai Riau, Dampak kesehatan air gambut. Semoga informasi yang telah Riau Online berikan bermanfaat bagi pembaca.