Dampak Tayangan Televisi terhadap Perkembangan Perilaku Anak

Dampak-tayangan-televisi.jpg
(istimewa)

Laporan Linda Mandasari

RIAUONLINE, PEKANBARU-Televisi dengan berbagai program acara siarannya, dengan berbagai jenis tayangan informasi dan hiburan memang selalu menawarkan suatu kenikmatan tersendiri bagi para pemirsanya. Manfaat dan kegunaan pesawat televisi memang bukan tidak ada.

Namun dibandingkan dengan kerugiannya, manfaat menonton acara televisi sampai saat ini jauh lebih kecil dibandingkan kerugian yang akan ditimbulkan nya terutama bagi generasi penerus bangsa

. Saat ini Riau Online akan membahas mengenai Televisi, Dampak tayangan televisi terhadap perkembangan perilaku anak, simak ulasannya berikut ini.

 

Dalam kehidupan realitanya, banyak anak menggunakan fasilitas yang dimiliki orang salah satunya adalah media massa elektronik seperti televisi.

Anak menggunakan televisi sebagai hiburan saat berada di rumah, namun tanpa disadari televisi tersebut memberikan dampak negatif terhadap anak karena keterbatasan daya nalar, pola pikir egosentris, daya fantasi yang besar, ketidakmampuan membedakan antara khayalan dan kenyataan ditambah kurangnya penjelasan yang rasional.

Perkembangan psikososial

Ketika anak dalam masa fase yang terjadi pada masa prasekolah dan mencintai seseorang. Dalam tahap ini anak cenderung membina hubungan yang erat atau akrab teman sebayanya juga banyak bertanya tentang gambar seks yang dilihat dan dieksploitasi sendiri melalui media.

Perkembangan psikososial nya berada dalam tahap mampu melakukan atau menguasai keterampilan yang bersifat teknologi dan juga memiliki keinginan untuk mandiri ketika berupaya menyelesaikan masalah. Dengan hal ini anak akan menjadi lebih memiliki ego yang tinggi dan berhalusinasi.

Perkembangan kognitif


Anak pada usia ini berada dalam tahap mengekspresikan apa yang dilakukan dengan verbal dan simbol. Selama periode ini kemampuan anak belajar konseptual mulai meningkat dengan pesat dan memiliki kemampuan belajar dari benda, situasi dan pengalaman yang dijumpainya baik maupun buruk.

Perkembangan moral

Televisi, Dampak tayangan televisi terhadap perkembangan perilaku  selanjutnya adalah perkembangan moral. Pada tahap ini, anak mulai belajar tentang peraturan peraturan yang berlaku, menerima peraturan dan merasa bersalah bila tidak sesuai dengan aturan yang telah diterimanya. Anak mencoba bersifat konsekuen. Orang tua perlu memberikan suatu imbalan atau hukuman terhadap perilaku anak.

Perkembangan spiritual

Anak usia sekolah menginginkan segala sesuatunya adalah nyata daripada belajar tentang Tuhan, mereka mulai tertarik terhadap surga dan neraka sehingga cenderung melakukan atau mematuhi peraturan karena takut bila masuk neraka.

Anak mulai belajar tentang alam nyata dan sulit memahami simbol-simbol supranatural sehingga konsep-konsep religius perlu disajikan secara konkret atau nyata dan juga mencoba menghubungkan fenomena yang terjadi dengan logika.

Namun di sisi lain hal yang perlu diperhatikan adalah penayangan konten yang tidak sesuai dengan norma atau ajaran agama yang berlaku, karena dikhawatirkan anak akan terjerumus ke dalam suatu komunitas yang salah.

Perkembangan bahasa

Terjadi penambahan kosakata pada anak usia ini, hal umum yang berasal dari berbagai pelajaran di sekolah, bacaan, pembicaraan dan media. Kesalahan pengucapan mengalami penurunan karena selama mencari pengalaman, anak telah mendengar pengucapan yang benar sehingga mampu mengucapkannya dengan benar.

Maka dari itu diperlukan penayangan televisi yang memberikan edukasi yang baik mengenai perkembangan bahasa anak, jika tidak dampaknya adalah kemampuan kosakata pada anak akan melemah.

Perkembangan sosial

Masa kanak-kanak sering disebut usia berkelompok yang ditandai dengan adanya minat terhadap aktivitas teman-teman dan meningkatnya keinginan yang kuat untuk diterima sebagai anggota kelompok.

Hal ini wujud dari aktivitas yang banyak orang menyebut sebagai geng, tayangan televisi yang menunjukkan sikap atau perilaku dalam sebuah kelompok yang salah akan menimbulkan dampak terhadap anak yang menonton.

Sehingga hal-hal tidak baik tersebut akan mereka aplikasikan di kehidupan nyata bahkan di lingkungan sosialnya.

 

 

 

Perkembangan konsep diri

Perkembangan konsep diri ini sangat dipengaruhi oleh kualitas hubungan dengan orang tua, saudara dan sanak keluarga lain. Saat usia ini anak-anak membentuk konsep diri yang ideal seperti dalam tokoh-tokoh sejarah, cerita khayal, film tokoh nasional.

Untuk membangun sikap yang ideal diperlukan adanya hubungan yang erat antara anak dengan orang tua ataupun kerabat lainnya, orang tua harus lebih tegas untuk membatasi anak untuk terlalu menggunakan fasilitas media elektronik. Karena hal itu akan menimbulkan sifat anak yang lebih pasif terhadap lingkungan sosialnya.

Sekian informasi mengenai Televisi, Dampak tayangan televisi terhadap perkembangan perilaku. Semoga informasi yang telah Riau Online berikan bermanfaat bagi pembaca.