Pembangunan Perkebunan Karet Rakyat Riau

Pembangunan-Perkebunan-Karet-Rakyat-Riau.jpg
(istimewa)

Penulis : Linda Mandasari

RIAUONLINE, PEKANBARU- Adanya kenyataan bahwa kondisi sosial dan ekonomi petani di pedesaan kurang baik, pemerintah Indonesia dewasa ini semakin insentif melaksanakan berbagai program pembangunan di daerah pedesaan.

Upaya untuk mengatasi persoalan pedesaan di Riau, sejak tahun 1970-an pemerintah pusat dan daerah telah melakukan pembangunan dengan menerapkan strategi modernisasi.

Saat ini Riau Online akan membahas mengenai Kebun Karet, Pembangunan Perkebunan Karet Rakyat Riau, simak ulasannya berikut ini.

Strategi Kebijakan Pembangunan 

Secara umum strategi yang diterapkan untuk membangun perkebunan karet rakyat adalah melalui cara:

  1. Pemerintah membentuk pusat-pusat pengolahan karet di beberapa daerah sentra produksi, dengan sasaran untuk menampung dan mengolah latex dari hasil perkebunan rakyat. program ini bertujuan untuk memperbaiki mutu olahan karet rakyat.
  2. Melakukan pembinaan perkebunan rakyat dengan membentuk unit pelaksana proyek (UPP). di daerah provinsi Riau, program ini lebih dikenal dengan istilah proyek SRDP. sistem ini diharapkan mampu berfungsi sebagai pembina petani karet secara menyeluruh, meliputi dari masalah penanaman hingga persoalan pemasaran.
  3. Strategi program pembangunan yang diterapkan pemerintah tersebut selain untuk memperbaiki kondisi pendapatan petani, juga dalam jangka panjang diharapkan mampu meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi dan perubahan sosial petani. strategi dan program pertama dilaksanakan hampir di seluruh daerah yang menjadi sentra sentra produksi karet rakyat di Riau.

 Orientasi Pembangunan Daerah

Kebun Karet, Pembangunan Perkebunan Karet Rakyat Riau  selanjutnya adalah Orientasi dalam membangun daerah untuk meningkatkan kehidupan masyarakatnya juga memerlukan strategi dan kebijakan tersendiri.

Dengan demikian sebaiknya strategi dan kebijakan pembangunan yang ditempuh harus berlandaskan realita yang ada. Artinya usaha pembangunan harus dilandasi dengan kenyataan daerah yang sebenarnya dan menggunakan segala kemampuan sumberdaya daerah yang tersedia.


Bukan sebaliknya, dengan menyontek konsep pembangunan ala barat menjadi suatu keharusan, karena kemampuannya mencatat hutang dari luar negeri dianggap suatu prestasi gemilang.

Tujuan pembangunan yang hanya mengejar laju pertumbuhan ekonomi tinggi memang tidak selalu salah, tetapi pengalaman telah menunjukkan bahwa tujuan itu sering membuat pandangan kita menjadi kabur dan lupa dengan persoalan pokok yang dihadapi masyarakat petani, yaitu kemiskinan dan ketimpangan.

Oleh karena itu dalam rangka mewujudkan pembangunan pedesaan yang, maka semua gaya dan orientasi lama harus segera ditinggalkan.

Dalam pelaksanaan pembangunan pedesaan di Riau tentu harus melihat dan memadukan berbagai aspek potensi yang ada di wilayahnya. Kenyataan ini tidak dapat dihindari jika kemudian Provinsi Riau juga memiliki pembangunan yang sifatnya multidimensi.

 

Artinya, di satu sisi provinsi Riau mempunyai pembangunan yang berdimensi pertumbuhan ekonomi sangat cepat, dan umumnya ada pada sektor industri pertambangan, pengolahan minyak, pengolahan kayu.

Namun dalam kenyataannya industri-industri ini tidak begitu banyak memiliki pengaruh yang nyata terhadap kehidupan masyarakat.

Sementara di sisi lain provinsi ini juga mengalami permasalahan pembangunan masyarakat suku terasing seperti suku Sakai, talang mamak dan suku laut, bahkan akibat cepatnya pertumbuhan pembangunan seperti itu, justru kemudian semakin meningkatkan dan menyengsarakan masyarakat lokal ini.

 

Sekian informasi mengenai Kebun Karet, Pembangunan Perkebunan Karet Rakyat Riau. Semoga informasi yang telah Riau Online berikan bermanfaat bagi pembaca.      

Sumber : Pusat Penenlitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian, Bogor Fakultas Pascasarjana Institut Pertanian Bogor oleh Ikin Sadikin dan Rudi Irawan