Peternak Keluhkan Lonjakan Harga Pakan Unggas

itik.jpg
(istimewa)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Hingga kini harga pakan ternak belum melandai. Kenaikan pakan ternak dikeluhkan sejumlah peternak. Satu di antaranya Qutub, ia merupakan peternak muda di Kota Pekanbaru.

Biasanya, kata Qutub, harga pakan itik petelur ia beli dengan harga Rp 280 ribu. Kini harganya berkisar Rp 300 ribu hingga Rp 335 ribu. Sementara untuk itik pedaging harganya tetap normal.

"Pakan ternak pedaging bisa dicampur dengan dedak dan ampas tahu. Tapi kalau pakan ternak petelur gak pakai pakan alternatif. Karena sangat berpengaruh dengan kuliatas dan kuantitas telurnya. Jadi masih sangat bergantung dengan pakan petelur dari pabrik," jelas Qutub kepada riauonline.co.id, Minggu 28 Februari 2021.

Naiknya harga pakan juga berpengaruh pada penjualan telur ternak. Kini harga telur itik per papanya Rp 70 ribu. "Biasanya sebelum ada kenaikan harga pakan, hanya Rp 60 ribu sampai Rp 65 ribu per papan," ujarnya.

Peternak 25 tahun ini sudah memulai usahanya sejak tahun 2016. Hingga kini jumlah ternaknya mencapai 300 ekor. Dengan beternak itik dan ayam kampung, ia bisa peroleh pendapatan hingga Rp 2 juta setiap bulan.

"Kalau untuk beternak ini waktunya tidak banyak, untuk pemberian makan 2 kali sehari. Pagi jam 9 sampai 10, kalau sore jam 4 sampai 5. Kecuali pas kuliah kemarin, emang agak ribet membagi waktunya," katanya.

Harga pakan ternak mengalami kenaikan sejak Oktober 2020 lalu. Total kenaikan harga mencapai Rp 50.000 per karung. Termasuk pakan unggas seperti bebek, ayam dan puyuh juga mengalami kenaikan.


Hal ini diakui salah satu suplier pakan ternak, Afandi. Menurutnya,kenaikan harga ini lantaran harga bahan baku pakan yang juga naik. Komposisinya seperempat dari pakan unggas. Kondisi ini berdampak pada kenaikan harga pakan unggas.

"Bahan baku untuk ternak memakai bungkil kedelai. Kedelai impor mengalami kenaikan harga, makanya kata orang pabrik pakan naik juga harga pakan," terangnya.

Sebelumnya, harga pakan bebek hanya Rp 310.000 per karung. Kini harga pakan ternak unggas itu mencapai Rp 360.000 per karung.

"Harga naik bertahap dari Rp 10.000, Rp 15.000 hingga Rp 50.000," jelas Afandi.

Sementara itu, Kabid Peternakan Distakan Kota Pekanbaru, Herlandria membenarkan ada kenaikan harga pakan unggas konsentrat. Pihaknya mengaku tidak punya kewenangan terhadap harga pakan unggas.

"Kita tidak bisa menentukan harga pakan itu, kalau harga itu di Disperindag," jelasnya.

Pihaknya cuma bisa memantau ketersediaan hasil ternak. Mereka hanya melakukan pengawasan terhadap produk pangan.

Ketika dikonfirmasi, Kepala Disperindag Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut menyarankan agar berkordinasi dengan Distakan Pekanbaru. "Bisa kordinasi ke dinas pertanian," singkatnya.

Kedua dinas terkait tidak berbuat banyak atas kenaikan harga pakan unggas.