Kajian Kitab Kuning, AKBP Hendra: Semoga Anggota Polri Semakin Bertaqwa

pembina.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, BENGKALIS - Kepolisian Resor Bengkalis mulai melaksanakan kajian kitab kuning secara rutin di Musholla Al-Falah, di Mapolres Bengkalis, Kamis 18 Febuari 2021 pagi.

Diawali dengan membaca Surat Yasin serta doa bersama, sebelum akhirnya bersama-sama mengkaji kutab kuning.

Untuk pertemuan pertama ini, kitab yang dipelajari adalah I'anat at-Thalibin.

Kapolres Bengkalis, AKBP Hendra Gunawan mengatakan, kegiatan pembinaan rohani dan mental melalui kajian kitab kuning ini dijadwalkan seminggu sekali setiap hari kamis.

"Harapan saya semoga dengan kegiatan kitab kuning ini, anggota Polri semakin paham tentang beragama sehingga semakin bertaqwa," kata Kapolres AKBP Hendra Gunawan kepada RIAUONLINE.CO.ID, Kamis petang.


AKBP Hendra menambahkan, Seyogjanya dengan ketaqwaan anggota Polri semakin dicintai oleh masyarakat.

"Idealnya, anggota Polri dapat memberikan suri tauladan bagi masyarakat dan kita berdoa agar Kabupaten Bengkalis semakin maju dan menjadi kabupaten yang terdepan diantara kabupaten lainnya," harap Kapolres Bengkalis.

Selain rutin digelar satu pekan sekali, Polres Bengkalis juga telah mengagendakan pengajian berikutnya secara terjadwal adalah Nur al-Dzolam, Tafsir al-Munir, Nashoih al-'Ibad, dan kitab Tausyikh ala Ibn Qasim yang semuanya merupakan karya Imam Nawawi al-Bantani.

Seperti diketahui, Imam Nawawi al-Bantani adalah satu diantara Ulama Nusantara yang sangat produktif dan memiliki banyak karya monumental yang masyhur dan terus dikaji di seluruh penjuru dunia sampai saat ini.

Turut hadir dalam kegiatan itu, Ketua PCNU Kabupaten Bengkalis, Masdarudi M.Ag, Ustadz Ghufronudin, dan ISNU Bengkalis yang diwakili oleh Slamet Mulyani, M.Pd.

Peserta yang seluruhnya adalah Polisi sangat antusias dan bersemangat mengikuti kegiatan seluruh rangkaian kegiatan hingga akhir.

Sebelum ditutup, MC juga membuka sesi tanya jawab. Kegiatan diskusi berjalan sangat aktif dengan beberapa pertanyaan dari para peserta yang kemudian dijawab dan dijelaskan oleh Ustadz Ghufranuddin dan Masdarudin, M.Ag.