Serba Terbatas, Pesantren Darul Mukhlisin Bertekad Lahirkan Tahfidz Quran

tahfizhhh.jpg
(sigit)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Dengan segala keterbatasan materi, pesantren Darul Mukhlasin bertekad menjadi jalan bagi anak-anak yatim piatu menjadi Tahfidz Al-Qur'an.

Tidak kurang dari 80 orang santri dan santriwati didominasi yatim-piatu maupun keluarga kurang mampu belajar di Pesantren Darul Muhtasin.

Tanpa ruang belajar dan ruang tinggal memadai, para santri ini giat belajar ilmu-ilmu agama serta menghafal ayat suci Al-Quran.

Pendiri sekaligus ketua yayasan, Annas Sanjaya menyebut dalam pengelolaan pesantren ini dibantu oleh sejumlah donatur tidak tetap.

"Semua keperluan santri mulai dari makanan, tempat tinggal, hingga keperluan mencuci ditanggung oleh pesantren dengan bantuan sejumlah donatur tidak tetap," ujar Ustadz Annas kepada Riauonline.co.id Minggu, 29 Oktober 2020.


Keterbatasan dana masih menjadi penghalang pesantren ini, bahkan dana operasional pesantren tidak lagi cukup untuk menampung santri yang ingin belajar.

"Sudah ada yang mendaftar sebanyak 15 orang, tetapi karena terbatasnya tempat tinggal masih kita tahan dulu" ujar Ustadz.

Ustadz menjelaskan pesantren ini terbagi menjadi lima cabang yakni di Simpang Melati, Suka Karya, KM 1 Garuda Sakti, Pasir Putih, dan Kelas Pusat sekaligus kantor di KM 6 Garuda Sakti.

Rumah tinggal pesantren ini mendapat bantuan berupa izin menempati rumah yang belum terjual oleh developer perumahan untuk santri, sementara untuk santriwati masih menyewa dua petak rumah sederhana senilai Rp. 500.000 perbulan.

Sebagai ruang belajar para santri saat ini tengah dibangun mushalla sederhana bekerja sama dengan masyarakat dan dibantu oleh developer perumahan.

Terkait pendidikan formal, sejauh ini pihak pesantren masih menggunakan jalur penyetaraan melalui ujian paket, namun kedepannya pihak pesantren dibantu beberapa komunitas sosial akan berkomunikasi dengan dinas pendidikan sehingga anak-anak dapat bersekolah di sekolah negeri.

Ustadz Annas bertekad agar anak-anak ini dapat bersekolah hingga tingkat SMA bahkan perguruan tinggi dan juga menjadi penghafal Al-Qur'an.

"Kita akan berusaha support semoga mereka bisa bersekolah di tempat yang mereka inginkan" tutup Ustadz Annas.