Geger, Kerangka Manusia Ditemukan di Pohon Bakau Pulau Kedidi Rupat

kerangka.jpg
(istimewa)

Laporan: ANDRIAS

RIAU ONLINE, RUPAT UTARA - Warga Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis digemparkan dengan temuan tengkorak manusia dan tulang belulang di pohon bakau. Kerangka ditemukan dalam posisi tergantung tali nilon.

Kapolsek Rupat Utara, Dedy Susanto melalui Kasatreskrim Polsek Rupat Utara, Iptu Zulkifli menyebut tulang belulang manusia tersebut ditemukan di perairan Pulau Kedidi, Desa Tanjung Medang, Jumat 12 Juni 2020 pukul 10.00 WIB kemarin.

"Penemuan tengkorak dan kerangka manusia itu tepatnya diperairan pulau kedidi Desa tanjung Medang, Rupat Utara," kata Iptu Zulkifli, Minggu 14 Juni 2020.

Namun pihaknya belum bisa menjelaskan lebih rinci lantaran masih menunggu hasil Outopsi.

"Memang saat ditemukan dalam keadaan tergantung tali nilon," ungkapnya.

Dengan temuan ini, pihaknya juga belum bisa memastikan apakah dugaan bunuh diri atau pembunuhan.


"Saat ini masih dilakukan penyelidikan. Apalagi, tulang belulang itu ditemukan di TKP di hutan bakau, maka Kaki dan tangan korban sudah tidak ada. Yang jelas kami masih menunggu hasil autopsi, soalnya kondisi tulang belulangnya sudah banyak yang hilang atau tidak utuh lagi,"ujarnya.

Menurut Iptu Zulkifli, dengan temuan itu memang ada sebelumnya pihak keluarga yang melaporkan kehilangan keluarga selama satu bulan lalu.

"Ada pihak keluarga yang melapor ke kita, mereka melihat dari baju kaos yang digunakan korban, tapi kita belum bisa memastikan, apakah ini memang keluarga mereka atau yang lain. Karena kalau soal warna baju itu banyak," ujarnya.

Masih menurut Kanit Reskrim Polsek Rupat Utara ini, untuk sementara tulang belulang yang ditemukan itu bernama Ijal (35) warga, Jalan Pengalam Siam, RT 01 RW 02 Dusun 2 Desa Jangkang, Kecamatan Bantan.

"Barang bukti di TKP yang ditemukan, 1 lembar baju milik korban warna merah putih motif tulisan adidas, 1 buah tengkorak kepala manusia, 9 buah tulang rusuk manusia, 1 buah tulang rahang gigi bawah dan 1 buah tulang ekor," ungkapnya.

Iptu Zulkifli menerangkan, dari kronologis kejadian berawal, pada Kamis 11 Juni 2020 pukul 10.00 WIB saksi berangkat dari rumahnya sendirian menuju laut pulau kedidi menggunakan sebuah sampan kayu dengan tujuan untuk mencari siput di dalam hutan bakau di pinggiran pesisir laut.

Setelah selesai mencari siput, saksi keluar hutan bakau tersebut dan ingin pulang dan sekira pukul 17.00 Wib saksi melihat ada tengkorak kepala yang diduga tengkorak manusia tergantung di sebuah pohon bakau. Sedangkan kondisi tengkorak tersebut tergantung dengan tali nilon warna putih yang terikat.

Saat di TKP, saksi melihat adanya ditemukan baju warna merah putih di posisi bagian bawah tepatnya di sebelah tengkorak kepala yang tergantung tersebut. Atas kejadian itu, kemudian saksi langsung datang ke Mapolsek Rupat utara dengan tujuan melaporkan temuan tengkorak manusia tersebut.

"Semua barang bukti yang ditemukan di TKP dibawa ke Puskesmas Tanjung medang untuk dilakukan pemeriksaan, dan didapat informasi dari masyarkat bahwa ada warga Desa Tanjung Medang telah hilang selama 1 bulan yang bekerja sebagai ABK kapal," ujarnya.

Saat itu juga, pihak kepolisian polsek Rupat utara melakukan kordinasi terhadap masyarkat yang telah kehilangan pekerjanya. Setelah saksi melihat barang bukti yang ditemukan di TKP terlihat baju milik korban itu dengan mengatakan bahwa ini adalah baju pekerja. Yang jelas penyebab kematian korban ini masih dalam lidik kita," pungkasnya.