Angka Stunting Tinggi, DPRD Riau Akan panggil Dinas Kesehatan

Kasir.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/HASBULLAH TANJUNG)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Komisi V DPRD Riau membidangi kesehatan menyatakan akan memanggil Dinas Kesehatan terkait tingginya angka stunting buruk yang dialami oleh balita di Provinsi Riau.

Anggota komisi V, Kasir, mengatakan stunting dan gizi buruk harus menjadi perhatian semua pihak karena efeknya akan terasa pada 20 tahun mendatang, di mana SDM Riau akan semakin melemah.

"16 ribuan ini, mereka di 20 tahun yang akan datang akan mengalami masalah karena perkembangannya tidak bagus, IQ mereka rendah. Akibatnya pengangguran terus bertambah karena mereka tidak cerdas," kata politisi Hanura ini, Senin, 13 Januari 2020.

Legislator dapil Pekanbaru ini menjelaskan, tahun 2020 ini pihaknya sudah menganggarkan sekitar Rp 600 juta untuk masalah stunting ini, sehingga ia berharap Dinas Kesehatan bisa memaksimalkan dana tersebut.

Kasir tidak membantah jika angka tersebut tergolong kecil jika dikaitkan dengan data sekitar 16.275 korban stunting di tahun 2019 lalu. Sehingga ia berharap pemerintah bisa menentukan lokus prioritas pencegahan stuntin ini.


"Angka 600 juta itu sangat kecil, dibagi saja dengan angka 16.725 orang, hanya 39 ribu satu orang. Makanya harus ditentukan dulu kabupaten prioritas," ujarnya.

Dinas kesehatan, katanya, harus turun ke desa-desa di provinsi Riau dan menghimbau seluruh ibu-ibu hamil terutama yang masih usia produktif untuk rutin memeriksa kandungannya ke puskesmas terdekat.

Di Puskesmas, sambung Kasir, sudah menyediakan SDM maupun obat-obatan untuk mencegah stunting ini. Dengan begitu, tumbuh kembang bayi yang lahir di Riau bisa dikontrol dengan baik.

"Dia sudah ada persediaannya di Puskesmas, tapi mungkin masyarakat belum tahu atau karena lokasi puskesmasnya agak jauh," tuturnya.

Dengan angka kemiskinan yang masih tinggi di Riau, Kasir memaklumi jika kasus stunting masih tinggi di Riau, karena jangan kan untuk memenuhi gizi anak, untuk makan sehari-hari saja mereka sudah kesulitan.

"Makanya, kalau gizi anak sudah tercukupi, mereka pintar nanti 20 tahun ke depan, kalau sudah begitu satu persatu permasalahan di Riau bisa teratasi, termasuk kemiskinan dan pengangguran," pungkasnya.

Selain memanggil dinas kesehatan, DPRD Riau juga akan intens menjalin komunikasi dengan DPR RI guna mendapatkan perhatian terhadap stunting yang ada di Riau ini.

"Nanti kita panggil Dinas Kesehatan, disamping itu kita komunikasikan dengan DPR RI. Gimana supaya SDM kita bisa pintar, termasuk juga untuk anggaran Balai Latihan Kerja (BLK). Semoga terbantu juga SDM kita ini," tutupnya.