Golkar Riau Dukung Airlangga, Andi Rachman: Sudah Buktikan Kinerja Bagus

Arsyadjuliandi-Rachman-Golkar.jpg
(Hasbullah)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto hampir dipastikan akan memimpin partai Golkar untuk lima tahun mendatang menyusul mundurnya ketua MPR RI Bambang Soesatyo.

Menanggapi hal ini, Ketua DPD Golkar Riau, Arsyadjuliandi Rachman, mengatakan meski Airlangga sudah hampir dipastikan memenangi Musyawarah Nasional (Munas), masih ada mekanisme pemilihan yang harus dilakukan lagi.

"Memang sudah hampir dipastikan, tinggal kita mengikuti tahapan saja, supaya keputusan ini legal penunjukkannya, karena secara umum DPD I dan II sudah menampakkan (dukungan)," kata anggota DPR RI ini, Rabu, 4 Desember 2019.

Sejak awal, ditegaskan Mantan Gubernur Riau ini, kader Golkar di Riau baik di tingkat kabupaten kota maupun provinsi sudah memberikan dukungan kepada Airlangga.

"Kita dari awal bulan Juni lalu, DPD I dan II sudah menyatakan sikap, sudah melalui prosedur sampai kita papat pleno di setiap tingkatkan dan kita buat simpulan, ada surat pernyataannya, lengkap semua. Jadi tidak sekedar bicara saja, kita dukung dengan dokumentasi yang lengkap," tutur Andi.


Alasan dukungan kepada Airlangga, dijelaskan Andi, dikarenakan semenjak menjabat sebagai Ketum Golkar menggantikan Setya Novanto, Airlangga membawa Golkar ke arah yang baik.

"Airlangga ini sudah membuktikan kinerja yang bagus, Golkar masih bisa nomor dua di Pileg, kader Golkar juga banyak di pemerintahan, termasuk di legislatif," pungkasnya.

Dengan hampir dipastikannya Airlangga menjadi Ketum Golkar, Andi menambahkan, Airlangga selanjutnya akan melakukan konsolidasi ke semua tingkatan.

"Tinggal Airlangga memantapkan konsolidasi ke bawah agar Golkar bisa bertahan dan meningkatkan prestasinya," tutupnya.

Untuk diketahui, Golkar tengah menggelar Munas guna menentukan Ketua Umum yang baru karena masa jabatan Airlangga Hartarto akan segera habis.

Di Munas tersebut, salah seorang penantang berat Airlangga, Bambang Soesatyo memutuskan mundur dari pencalonan dan memberikan dukungan kepada Putra Menteri era Soeharto tersebut.