Eril Hilang, Netizen Indonesia Beri Rating Buruk Sungai Aare di Google Maps

Sungai-Aare2.jpg
((Elements Envato))


RIAU ONLINE - Hilangnya putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz di Sungai Aare, Swiss masih mendapatkan sorotan netizen Indonesia. Bahkan, halaman review atau ulasan sungai Aare di Google dibanjiri komentar netizen Indonesia.

Ulasan yang ditinggalkan mayoritas memberikan nilai bintang lima. Tapi tak sedikit pula yang meninggalkan rating bintang satu.

Kendati begitu, banyak pula yang mengatakan akan mengganti review bintang satu menjadi bintang lima jika putra Ridwan Kamil yang dipanggil Eril itu ditemukan. Bahkan, ada pula yang mengaitkan sungai Aare dengan unsur mistis dalam burusan buruk.

Dilansir dari Kumparan.com, Senin, 30 Mei 2022, ulasan-ulasan yang buruk itu kini tak terlihat dari di halaman review sungai Aare.

Pada panduan kebijakan, Google memang menulis, bahwa format konten-konten, termasuk ulasan, foto, dan video yang tidak memenuhi kriteria bisa ditolak publikasinya. Pengguna diharuskan untuk secara akurat mewakili lokasi yang dimaksud.

"Jika kontribusi mendistorsi kebenaran, kami akan menghapus konten. Ini termasuk ulasan, foto, atau video yang tidak terkait dengan lokasi atau bisnis tempat mereka diberi tag. Jika konten ditempatkan secara tidak akurat pada peta, atau dikaitkan dengan daftar yang salah, kontribusi dapat ditolak," begitu aturan pada Google.

“Ulasan diproses secara otomatis untuk mendeteksi konten yang tidak pantas seperti ulasan palsu dan spam. Kami dapat menghapus ulasan yang ditandai untuk mematuhi kebijakan atau kewajiban hukum Google,” lanjut Google.


 

 

Aksi netizen Indonesia, yang beringas ini sampai menjadi sorotan media lokal Swiss. Salah satunya surat kabar 20 Minute, menyoroti ulasan bintang satu untuk sungai Aare yang ditinggalkan dari warganet.

“Tak terhitung orang Indonesia kini telah menggunakan fungsi ulasan Google untuk mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap Emmeril Mumtadz,” tulis mereka.

“Ketika melihat peringkat, terlihat bahwa banyak ulasan yang baru saja ditinggalkan memberi sungai Swiss hanya satu bintang, mereka hampir secara eksklusif berasal dari akun dengan nama Indonesia.”

Blick, media lokal Swiss juga menyoroti hal yang sama. Mereka menulis aksi netizen Indonesia yang tidak masuk akal dalam memberi ulasan.

“Sangat tidak masuk akal: Banyak pengguna Indonesia kini juga mulai menilai Aare di Google Maps dengan satu bintang. Alasan mereka: Sungai itu “terlalu tidak aman”, Mumtadz (Eril) “masih belum ditemukan”. atau hanya: “sungai yang buruk””.

Meski demikian, media lokal Swiss juga menyerukan netizen yang memberi bintang lima ulasan Sungai Aare, dengan kebanyakan mereka yang berpesan untuk tidak menghakimi situasi keamanan di negara tersebut.

“Tetapi ada juga suara-suara yang menyerukan massa yang marah untuk tidak menghakimi situasi keamanan di negara yang belum pernah mereka kunjungi. Berbagai peringkat bintang lima baru juga dapat ditemukan, beberapa merasa malu karena ulasan buruk ini,” tulis mereka.