Tempat Dugem Cekcok Satpol PP Vs BNN Telat Bayar Pajak

Ancam-Tembak.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Pusat hiburan malam Grand Dragon yang menjadi "arena" cekcok antara Kasatpol PP Pekanbaru dan Perwira BNN Riau ternyata disebut belum lunasi pajak.

Grand Dragon yang terkenal sebagai pusat kenikmatan dunia malam itu menjadi saksi bisu keributan antara Kepala Satpol PP Pekanbaru Agus Pramono dengan Kabid Pemberantasan dan Penindakan BNN Riau, Kombes Iwan Eka Putra, Jumat dinihari tadi.

“Saya gelar penertiban di Grand Dragon, saya cek izin dan pajaknya. Ternyata Dragon belum bayar pajak,” kata Agus.

Selain itu, Agus juga menyebutkan, Grand Dragon melanggar peraturan daerah (Perda) Pemko Pekanbaru, terkait jam operasional. Saat dia mengecek aktivitas dan pembayaran pajak Grand Dragon itu, Kombes Iwan justru terkesan menghalangi tugas Agus.

Menurut Agus, seluruh tempat hiburan malam di pekanbaru harus tutup hingga pukul 22.00 Wib. Namun, Dragon justru buka sampai menjelang subuh.

“Harusnya tutup jam 10 malam, Dragon ini justru sampai jam 2 malam. Bahkan Dragon belum bayar pajak. Saya tunggu Dragon agar bayar pajak Jam 10 pagi ntadi, tapi sampai sekarang belum ada saya lihat,” ketus Agus.

Bukan tanpa sebab, Agus melakukan penertiban lantaran mendapat desakan dari masyarakat. Sebab, beberapa ahri sebelumnya, sejumlah massa di Pekanbaru menggelar demonstrasi untuk menertibkan tempat hiburan malam.


“Iwan menghalangi tugas kami. Saya curiga dia jadi beking di situ karena mengatakan tidak ada gunanya penertiban yang kami lakukan. Semua tempat hiburan malam di Pekanbaru saya tertibkan sesuai Perda, bukan Dragon saja. Kami juga cek minuman di Dragon, karena kita dapat informasi, Dragon ada minuman keras dan melanggar Perda,” ujarnya.

“Kami tidak membawa pengunjung, tapi kalau ada yang menghalangi tugas kami, seperti dia (Kombes Iwan) lakukan, kami bawa,” tambah Agus.

Keributan terjadi di salah satu tempat hiburan malam terbesar di Pekanbaru, Grand Dragon. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Pemko Pekanbaru Agus Pramono terlibat bersitegang dengan Kabid Penindakan dan Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Riau, Kombes Iwan Eka Putra, Jumat (23/8) dini hari sekitar pukul 01.30 Wib.

Saat itu, Satpol PP Pekanbaru sedang menggelar razia tempat hiburan malam yang melebihi batas waktu operasional di Grand Dragon yang terletak di Jalan Kuantan Raya. Sebab, Satpol PP mendapat desakan dari masyarakat yang resah dengan aktivitas narkoba dan minuman keras di tempat hiburan malam.

Agus menyebutkan, dia kesal dengan Kombes Iwan yang mengucapkan kalimat kotor.

Agus semakin curiga setelah dia mendapat informasi bahwa Iwan tidur di hotel New Hollywood yang berada satu atap dengan tempat hiburan malam Dragon tersebut.

“Saya dapat informasi, Iwan itu tidur di hotel Hollywood itu, ngapain coba. Kalau penyamaran kok tidur di hotel tempat hiburan malam. Saya juga pernah tugas di intel, jadi jangan ngomong undercoverlah sama saya,” tegas Agus.

Kombes Eka yang dihubungi terpisah sebelumnya telah mengakui bahwa dirinya memang terlibat perseteruan dengan Agus. Namun, dia berdalih ke Grand Dragon bukan dalam rangka hiburan karaoke.

“Awalnya, saya dari atas, turun lewat lift. Kemudian mau keluar, terus saya ditanya siapa dan mau dibawa. Saya tanya kenapa saya mau dibawa, dalam rangka apa. Karena saat itu saya juga sedang bertugas, mau menangkap orang yang akan transaksi narkoba di depan pintu Dragon,” ujarnya.

Saat ditanya kenapa Iwan tidak pergi menghindari Satpol PP, Iwan menjawab dirinya mau dibawa dan tidak bersedia. Sebab, kata Iwan, dia sedang mengatur siasat untuk menangkap seseorang yang disinyalir akan transaksi narkoba di Dragon.

“Jadi kami dapat informasi akan ada transaksi narkoba di depan pintu masuk Dragon, lalu saya atur anggota untuk berpencar di tempat-tempat yang memungkinkan jika pelaku kabur. Pas keluar lift, saya dihentikan (Satpol PP), ditanya ngapain di sini. Tidak mungkin saya jawab lagi penyelidikan, namanya juga undercover,” ujarnya.

Iwan juga menyebutkan saat ini persoalan dia dengan Agus sudah selesai dan tidak ada masalah. “Sudah, sudah selesai, hanya salah paham saja,” katanya. (**)