Mengenal Komarudin, Pejuang Kemerdekaan Yang Berasal dari Korea

Yang-Chil-seong.jpg
(BOOMBASTIS.COM)

RIAU ONLINE - Yang Chil-seong, pejuang kemerdekaan Indonesia yang berdarah Korea. Pria yang dikenal dengan nama Indonesia, Komarudin ini mempertaruhkan nyawanya demi Indonesia.

Awalnya, ia ditugaskan oleh pemerintah kolonial Jepang sebagai penjaga tawanan tentara sekutu di Bandung pada 1942. Saat itu, baik Korea dan Indonesia tengah dijajah oleh Jepang.

Pasca Jepang menyerah pada sekutu, Komarudin memilih untuk bertahan dan bergabung dengan TNI. Kemudian berganti nama dan menikah dengan wanita Indonesia.

Saat tentara Belanda kembali menginjakkan kaki di Tanah Air dan melancarkan agresi militer, Komarudin datang ke Garut bersama dua orang tentara Jepang dari Bandung untuk bergabung dengan TNI.

Dilansir dari Wikipedia.org, kelompok yang dijuluki "Pasukan Pangeran Papak" dari Markas Besar Gerilya Galunggung (MBGG) berperang secara gerilya di bawah pimpinan Mayor Kosasih yang bermarkas di Kecamatan Wanaraja, Garut.

Bersama Komarudin, kedua tentara Jepang yang diketahui bernama Hasegawa alias Abubakar dan Masahiro Aiko alias Usman itu terkenal dengan kemampuan bertempur yang baik. Pasukan ini juga ikut bertempur dalam peristiwa Bandung Lautan Api. Bahkan, Komarudin tercatat menggagalkan upaya Belanda untuk merebut Wanaraja dengan menghancurkan Jembatan Cimanuk.


Namun, informasi dari mata-mata membuat ketiga tentara gerilya itu tertangkap setelah bersembunyi. Kala itu, Belanda menyerang Garut, kelompok Pasukan Pangeran Papak ditugaskan untuk mengamankan wilayah tersebut. Kekuatan Belanda yang terlalu besar membuat mereka terpaksa muncir.

Komarudin, Abubakar, Usman dan seorang pejuang Indonesia bernama Djoehana tertangkap di Gunung Dora. Pada 10 Agustus 1949, ketiganya menghadapi eksekusi di Kerkhoff, Garut karena dianggap melakukan tindakan makar kepada Belanda.

Nama Komarudin di TMP [image source]Nama Komarudin di Taman Makam Pahlawan (BOOMBASTIS.COM)

Sedangkan, Djoehana dipenjara seumur hidup di LP Cipinang. Mereka dimakamkan di TPU Pasir, Bogor. Lalu pada 1975, makam mereka dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan Tenjolaya, Garut. Komarudin gugur dan meninggalkan seorang putra.

Lihat Juga: Inilah Sesepuh TNI yang Dilupakan Negara dan Meninggal dalam Kekecewaan

Identitas Komarudin yang merupakan warga Korea berhasil diungkap seorang sejarawan Jepang dan Korea Selatan. identitas pria bernama asli Yang Chil-seong di Indonesia semakin terkuak melalui kesaksian dari teman-teman seperjuangannya yang masih hidup.

Akhirnya pada Juli 1995, pemerintah Indonesia dan perwakilan Korea Selaran menggelar upacara penggantian batu nisan Komarudin secara militer. Sejak itu, Komarudin masuk dalam daftar pejuang yang berjasa bagi kemerdekaan Indonesia.