4 Tewas Saat Bom Meledak di Pelatihan Satpam Kampus Kendari

Bom.jpg
(INTERNET)

RIAU ONLINE - Sebuah bom jenis granat meledak di gedung Mata Kuliah Umum (MKU) Universitas Haluoleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Peristiwa nahas itu terjadi Selasa sore sekitar pukul 15.30 Wita .

Empat orang meninggal disebabkan ledakan bom di UHO yakni Brigadir Muhammad Khaidir dari Brimopda Sultra serta tiga  petugas keamanan di kampus terbesar di Sulawesi Tenggara, yakni  Aswar, Kaharuddin dan Jufriyadin . 

Seorang saksi mata, Syamsudin, 24 tahun,  bercerita peristiwa bermula ketika para peserta Pelatihan Dasar Pengamanan Satpam bekerjasama dengan UHO dan Polda Sultra  sedang menerima materi  pengenalan berbagai macam bahan peledak (andak). Mereka berjumlah 65 orang.  

Aiptu syafruddin dan Brigdir Muhammad Khaidir menjadi instruktur dalam sesi pengenalan bahan peledak tersebut. Ketika Brigadir Khaidir melakukan simulasi, dia pun menunjukan cara kerja bahan peldak granat pada para peserta sembari melepaskan pemantik granat . Saat Brigadir Khaidir akan memberikan granat aktif ke peserta, granat tersebut terlepas dari tanganya dan  jatuh ke lantai. (KLIK: Peras Warga, Dua Polisi Dijebloskan Ke Penjara)
  


“ Hari ini pelatihan sudah masuk hari kedelapan. Tadi materi tentang andak. Terlepas dari tanganya waktu pemateri mau berikan ke salah satu teman, kami tidak ada yang berani pegang karena takut, terlepas dari tanganya, langsung meledak," kata Syamsuddin yang ditemui Tempo di lokasi kejadian, Selasa sore tadi sembari meringis kesakitan memegang telinga kirinya yang terkena desingan granat. Sebagaimana dilansir dari laman Tempo.co.

Kapolda Sultra, Brigadir Jenderal Agung Sabar Santoso  membenarkan peristiwa itu. Empat orang meninggal. Namun dia tak mau berkomentar banyak perihal sebab musabab peristiwa nahas tersebut. Polisi  masih melakukan penyelidikan mendalam. Delapan orang saksi katanya sudah dimintai keterangan. (BACA: Bandar Sabu Kampung Dalam Terancam Hukuman Mati)

Adapun korban yang dirawat di Rumah Sakit seluruhnya berjumlah delapan orang. Korban seluruhnya merupakan petugas keamanan di kampus UHO yang juga menjadi peserta pelatihan. Dua sedang dirawat intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Kendari sementara empat lagi dirawat di Rumah Sakit Abu Nawas Kendari. 

"Saya belum bisa memastikan jenis bomnya karena banyak jenisnya, tunggu saja hasil penyelidikan," kata Agung Sabar Santoso. 

Rektor Universitas Haluoleo (UHO) Usman Rianse belum bersedia berkomentar karena belum menerima informasi detail.  “ Saat kejadian saya sedang divisitasi terkait prodi Agri bisnis . Saya turut berduka cita terhadap para korban,” ujar Usman via telephone selelulernya.