Midway, Film Berceritakan Pertempuran Jepang-AS di Pulau Karang

Film-Midway.jpg
(IMDB)

Laporan: NURHAYATI PAKPAHAN 

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pemutaran film The Battle of Midway diangkat berdasarkan kisah nyata yang terjadi selama Perang Dunia II antara Tentara Angkatan Laut dan Udara Amerika dengan Jepang memperebutkan sebuah pulau karang, Midway, di Samudera Pasifik. 

Perang ini terjadi 4 dan 7 Juni 1942 di Samudera Pasifik, sebulan setelah pertempuran Laut Koral dan 6 bulan setelah Pemboman Pearl Harbor, Hawai, Amerika Serikat oleh tentara Jepang.

Sejarah pertempuran ini diangkat menjadi sebuah film oleh sang sutradara Rolan Emmerich. Sebelumnya ia sukses menjadi sutradara beberapa film terkenal, seperti Independence Day (1996), The Day After Tomorrow (2004), dan White House Down (2013).

Film ini dibuka pertemuan antara perwakilan intelijen Amerika Serikat dengan Jepang, di Tokyo. Kedua perwakilan intelijen tersebut, Edwin T Layton (Patrick Wilson) dari badan intelijen Amerika dengan Isoroku Yamamoto (Etsushi Toyokawa) membicarakan posisi kedua negara tersebut di wilayah Samudera Pasifik.

Dalam diskusinya, Isoroku berjanji mereka akan mengambil tindakan perang merebut wilayah Midway dari Amerika Serikat, jika pasokan minyak mereka terancam.

Kemudian, 7 Desember 1941, pesawat tempur Jepang melancarkan serangan dengan membom Pearl Harbor, negara bagian Hawai, Amerika Serikat. Setelah menguasai beberapa wilayah Asia dan Eropa, ini kemudian memicu Amerika terlibat dalam Perang Dunia II.

Setelah kejadian Doolittle Raid, penyerangan Amerika Serikat terhadap Jepang dengan cara membom Tokyo, beberapa wilayah lainnya di Honshu, April 1942, Layton melaporkan kepada Laksamana Chester Nimitz (Woody Harrelson), sang komandan perang di Pasifik.


Isi laporannya, ia menerima pesan kryptologi dari Tokyo menyatakan target wilayah ingin dikuasai Jepang berikutnya disingkat menjadi “AF” adalah Midway.

Akhirnya, 4 dan 7 Juni 1942, komandan pesawat tempur Amerika, Richard Hasley Best (Ed Skrein) dan C Wade McClusky (Luke Evans) berhasil membawa bom dan menghancurkan kapal perang Jepang sedang menuju Midway. Ini akhirnya membuat pasukan Jepang mundur.

Sebagai film bertemakan perang diangkat dari kisah nyata, film ini banyak menceritakan masa-masa keterpurukan Amerika setelah pemboman Pearl Harbor dari Jepang.

Seperti diketahui, peristiwa Pearl Harbor tersebut hanya menjelaskan peristiwa penting beberapa tahun setelahnya kala Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di dua wilayah Jepang, Hiroshima dan Nagasaki, Agustus 1945. Ini kemudian membuat Jepang harus bertekuk lutut ke Sekutu.

Walaupun dalam beberapa adegan memicu penonton meringis karena luka-luka akibat peperangan tidak boleh dipertontonkan untuk anak-anak, namun keseluruhan isi filmnya mampu membuat semua penonton, merasakan ketegangan dan emosi, terutama adegan perang tersebut.

Selain itu, hal lain membuat penonton terpukau adalah latar belakang pembuatan film diatur menjadi seperti tahun 1940-an, baik dari segi teknologi, cara berpakaian dan bangunan-bangunan seperti zaman dahulu.

Secara keseluruhan, film ini lebih banyak bercerita politik, militer, sejarah dan sosial zaman tersebut. Dalam film Midway, secara tersirat menceritakan kesetiaan dan perjuangan keras dari para tentara Amerika dan Jepang terhadap kesejahteraan rakyatnya.

Selain itu, kesetian kepada negara, teman seperjuangan tanpa memperdulikan diri mereka sendiri. Film ini benar-benar membuka pikiran kita terhadap sisi lain dari Perang Dunia II terjadi antara Amerika (sekutu) dan Jepang.

Resensi

Judul Film : Midway (2019)
Sutradara : Roland Emmerich
Penulis Naskah : Wes Tooke
Produser : Roland Emmerich, Harald Kloser
Produksi : Summit Entertainment
Pemain : Ed Skrein, Patrick Wilson, Luke Evans, Aaron Eckhart, Nick Jonas, Mandy Moore, Dennis Quaid, Woody Harrelson, Etsushi Toyokawa dan Jun Kunimura
Durasi : 2 jam 18 menit