Bikin Tato Temporer di Tubuh Bayinya, Ibu Ini Auto Dihujat Warganet

Bayi-Ditato.jpg
(Instagram/@NuggetWorld561 via Suara.com)


RIAU ONLINE - Seorang ibu membuat tato temporer pada tubuh bayinya yang masih berusia satu tahun. Aksi ibu pecinta tato ini lantas menuai kritikan.

Shamekia Morris, pertama kali mulai menorehkan tato pada anaknya saat putra kecilnya, Treylin, baru berusia enam bulan untuk pertama kalinya.

Foto bayinya itu sering ia bagikan di media sosial, NuggetWorld561. Sontak, warganet langsung menuduhnya membesarkan buah hatinya menjadi 'gengster' dan 'preman'.

"Saya mendapat banyak reaksi, orang mengatakan saya membesarkan anak saya sebagai 'gangster' atau 'preman'; mereka tidak terbiasa melihat bayi bertato," ungkap perempuan yang berprofesi sebagai desainer itu, seperti dimuat The Sun, melansir Suara.com, Selasa, 17 Mei 2022.

“Ketika saya hamil delapan bulan, saya melakukan pemotretan bersalin dengan saudara-saudara saya di sebuah toko tato. Saya diintimidasi di media sosial. Semua komentar negatif, orang-orang mengatakan bayi saya akan lahir dengan banyak tato. Dia akan terkena racun kulit. Itu gila," katanya.


Kini, Trey sang putra sudah lahir, komentar negatif dari warganet pun bermunculan termasuk kalimat-kalimat seperti "ditembak jatuh di jalanan" atau bahwa dia "membesarkannya untuk dipenjara" saat besar nanti.

Tentu saja, sakit hati dirasakan wanita asal Florida, Amerika Serikat itu setelah membaca perkataan orang-orang tentang anaknya.

"Itu menyakiti perasaanku karena aku tahu aku bukan ibu yang buruk dan aku dipanggil dengan berbagai macam nama. Ini gila," ujarnya.

Namun, dia mengatakan saat ini dia tidak peduli dengan perkataan orang lain arena ini adalah gaya hidup yang dia nikmati.

"Jika Anda menilai seseorang dari video 30 detik di media sosial, itu urusan Anda, tetapi apa yang Anda katakan atau pikirkan tentang seseorang tidak akan menentukan apa yang akan mereka lakukan di masa depan," tambahnya lagi.

Shamekia menegaskan bahwa Treylin menyukai tato temporernya. Bocah ini juga memiliki walk-in wardrobe sendiri, yang penuh dengan pakaian untuk balita, serta lebih dari 150 pasang sepatu kets.

Dia menyimpulkan, "Pendapat saya tentang menjadi ibu yang hebat adalah menjadi pemandu sorak mereka, menjadi orang yang tepat untuk mereka, menjadi sahabat mereka.”