Reporter: Herianto Wibowo
RIAU ONLINE, PEKANBARU – Sejumlah wali murid di Taman Kanak-kanak (TK) Ramadhani, yang berlokasi di Jalan Al Hijrah, Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tuah Madani, mengeluhkan pungutan biaya sebesar Rp400 ribu untuk acara perpisahan anak-anak mereka.
Salah seorang wali murid yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, awalnya acara perpisahan direncanakan digelar di sebuah hotel pada 15 Juni 2025 dengan biaya mencapai Rp500 ribu per anak.
Rencana itu sontak menuai protes dari para orang tua, apalagi Wali Kota Pekanbaru sebelumnya telah mengeluarkan surat edaran yang melarang kegiatan perpisahan sekolah digelar di hotel atau tempat mewah dengan memungut biaya yang besar.
“Kalau segitu (Rp500 ribu) keberatan. Kan perpisahan di hotel gak dibolehkan sama Wali Kota, apalagi udah ada surat edarannya,” ujarnya kepada Riau Online, Jumat 23 Mei 2025.
Setelah mendapat penolakan, pihak sekolah kemudian menurunkan pungutan menjadi Rp400 ribu dan mengubah lokasi perpisahan ke lingkungan sekolah. Namun, keputusan ini masih menimbulkan keberatan dari sebagian wali murid.
“Usulan wali murid biar bisa hemat biaya, perpisahan cukup pakai sound system sederhana dan musik dari laptop. Tapi pihak sekolah gak mau, katanya gak punya sound system. Padahal rapat itu kan untuk cari jalan tengah, tapi sekolah terkesan menolak usulan orang tua,” jelasnya.
Ibu rumah tangga tersebut mengaku heran dengan konsep acara perpisahan untuk anak-anak TK yang dinilai terlalu mewah dan tidak sesuai dengan kebutuhan anak-anak usia dini.
“Perpisahan anak TK ini bisa aja cuma makan bareng, main di playground, dan foto bersama. Saya rasa Rp100 ribu sudah cukup. Tapi pihak sekolah bilang gak cukup dan malah bilang wali murid buat aja sendiri acaranya,” ungkapnya.
Ia juga menyebut banyak wali murid merasa tertekan dan akhirnya mengiyakan pungutan tersebut demi kelancaran acara, meskipun masih ada banyak pertanyaan terkait transparansi dana.
“Wali murid minta transparansi, uang itu buat apa aja. Tapi banyak yang cerita di belakang dan takut ngomong langsung ke pihak sekolah,” pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, Halimatusakdia, Kepala Sekolah TK Ramadhani belum menjawab konfirmasi yang dilayangkan oleh Riau Online.