Disbudpar Riau: Kalau Budaya Melayu Diterapkan, Tak Ada Sampah Menumpuk dan Kriminalitas

Pj-Wako-Roni-Rakhmat3.jpg
(LARAS OLIVIA/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Riau Roni Rakhmat mengatakan, kebudayaan Melayu harus menjadi karakter dan moral bagi masyarakat di Provinsi Riau.

"Kalau kebudayaan Melayu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, maka tidak akan ada sampah menumpuk, tidak ada orang berbuat kejahatan. Karena karakter Melayu adalah baik, bersih dan lembut," ujarnya, Kamis, 1 Mei 2025.

Ia menjelaskan, hal ini menjadi dasar bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau untuk mendukung Pansus Pemajuan Kebudayaan Melayu, yang dibentuk DPRD Provinsi Riau, untuk merumuskan kebijakan-kebijakan yang dapat "memperkental" kebudayaan Melayu di Riau.

"Tentu Pemprov akan sangat mendukung Pemajuan Kebudayaan Melayu. Bahkan, setelah nanti rumusan menjadi Perda akan diperkuat lagi dengan Pergub," jelasnya.


Ia menjelaskan, Pemajuan Kebudayaan Melayu yang diharapkan Pemprov bukan hanya dalam aspek fisik pembangunan daerah, melainkan benar-benar menjadi jati diri masyarakat di Riau.

"Dalam aspek pembangunan contohnya saat pengusaha ingin bangun gedung, boleh modern tetapi ciri khas arsitektur Melayu harus tetap ada, baru kita beri izin. Kemudian, kita juga akan menekankan bagaimana agar Melayu menjadi jati diri dari masyarakat," jelasnya.

Roni menampik bahwa nantinya kebijakan ini akan "memaksa" suku berbeda yang juga tinggal di Riau untuk mengikuti adat istiadat Melayu. 

"Kita tidak akan memaksa suku lain agar berbahasa Melayu atau harus bergaya Melayu. Tetapi karakternya, bagaimana sifat seorang Melayu tadi, dapat diamalkan oleh seluruh masyarakat," pungkasnya.