Barbie dan Hot Wheels Berpotensi Terdampak Tarif Trump

Menteri-Keuangan-Sri-Mulyani-di-DPR.jpg
(Instagram/@smindrawati)

RIAU ONLINE - Menteri Keuangan Sri Mulyani ungkap bahwa Barbie menjadi salah satu barang yang disinggung dalam proses negosiasi Indonesia di Amerika Serikat (AS). Menurut Sri Mulyani, hal ini karena AS menjadi negara yang paling banyak mengimpor Barbie dari Indonesia.

"Barbie boneka itu mayoritas itu bikinan dari kita, jadi waktu pertemuan dengan US Treasury, Barbie muncul dalam percakapan," kata Sri Mulyani, dikutip dari KUMPARAN, Rabu, 30 April 2025.

"Karena Amerika impor Barbie paling besar dan produsen terbesar memang dari Indonesia," tambah Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengungkapkan, tarif resiprokal Donald Trump berpotensi berdampak pada sejumlah komoditas, seperti peralatan listrik, pakaian dan aksesori rajutan, alas kaki, serta pakaian dan aksesori non-rajutan.

Selain Barbie, produk ekspor dari Indonesia ke pasar AS yang juga dibahas adalah mainan anak lainnya seperti Hot Wheels.


"Kedua terbesar adalah Hot Wheels itu adalah mobil mobil mainan, ini main anak-anak kalau bagi Anda nggak penting, tapi di Amerika penting," kata Si Mulyani.

"Karena sebentar lagi 6 bulan lagi akan natal akan black friday, dan setiap nenek-nenek akan membeli hadiah untuk cucunya di taruh di pohon natalnya itu," imbuhnya.

Pasalnya, kedua produk mainan anak ini akan terdampak langsung dari kebijakan tarif perdagangan yang diberlakukan AS.

"Ini akan sangat mempengaruhi harga-harga mainan, selain yang mungkin dianggap strategis seperti cip atau EV, tapi ini mempengaruhi masyarakat jelata di sana," paparnya.

Karena itu, ia menegaskan pentingnya menjaga daya saing industri dalam negeri. Dengan begitu, produk-produk ekspor Indonesia, seperti pakaian jadi dan sepatu, tetap bisa bersaing secara global.

"Ini lah menjadi salah satu kita perlu menjaga agar produksi eksportir kita yang kompetitif dan baik, termasuk adalah pakaian jadi dan sepatu," tutupnya.