RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau siap mendukung program revitalisasi Bahasa Melayu agar dapat terus dilestarikan hingga generasi ke generasi mendatang.
Program revitalisasi ini diinisiasi oleh Balai Bahasa Provinsi Riau (BBPR) dengan koordinasi bersama antar pemangku kepentingan revitalisasi Bahasa Melayu di Pekanbaru. Hal ini disampaikan saat rapat bersama yang dihadiri oleh Pemprov Riau diwakili Sekretaris Dinas Pendidikan Riau Arden Sumeru, Rektor Universitas Lancang Kuning Prof Dr Junaidi, serta para maestro yang dilibatkan dalam revitalisasi bahasa daerah (Melayu Riau).
Sekretaris Dinas Pendidikan Riau Arden Simeru, mengatakan Pemprov Riau sangat mendukung upaya yang dilakukan oleh Badan Bahasa melalui BBPR untuk melestarikan Bahasa Melayu Riau. Apalagi, bahasa Melayu adalah akar Bahasa Indonesia yang harus terus dilestarikan.
Karena bahasa Indonesia yang kini menjadi bahasa resmi negara, berasal dari bahasa Melayu yang kemudian dikembangkan sedemikian rupa.
"Ini menjadi tugas mulia bagi kita bersama untuk melestarikan bahasa Melayu, juga bahasa Indonesia,” ujar Arden.
Menurutnya, Disdik juga berharap pengembangan Bahasa Melayu nanti bisa dilakukan kepada siswa SMA/Sederajat yang berada di bawah Disdik Riau.
"Di tingkat itu para siswa juga penting mendapat pemahaman dalam pelestarian bahasa daerahnya ini," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Provinsi Riau (BBPR), Umi Kulsum mengatakan revitalisasi dilakukan karena banyak bahasa daerah di dunia yang pelan-pelan punah dan menghilang. Di Indonesia sendiri, sudah ada 11 bahasa daerah yang hilang dan tidak lagi dipakai oleh penuturnya.
"Kepunahan bahasa ini menjadi ancaman serius bagi bahasa-bahasa lokal atau daerah di banyak negara di dunia, karena tidak ada upaya revitalisasi. Beberapa hal penyebabnya adalah generasi muda yang tak bangga lagi dengan bahasa daerahnya, kemiskinan, dan urbanisasi," jelasnya.
Ia mengatakan sejak tahun 2024, Badan Bahasa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyelenggarakan Revitalisasi Bahasa Daerah yang diselenggarakan oleh seluruh Badan/Kantor Bahasa yang ada di semua daerah.
Tujuannya adalah terus membina dan menumbuhkan anak-anak usia Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat, agar terus belajar dan menggunakan bahasa daerahnya.
Tahun ini di Riau, program ini diaplikasikan dalam berbagai kegiatan pelatihan dan lomba berbasis bahasa Melayu, antara lain menulis aksara Melayu (Arab Melayu), menulis cerpen, stand-up comedy (komedi tunggal), pidato, bersyair, dan menulis dan membaca puisi.
"Untuk tahun 2025, kegiatan ini akan diadakan di empat kabupaten, yakni Bengkalis, Siak, Rohul, dan Rohil. Sebelumnya, tahun 2024, kegiatan diadakan di Kampar, Dumai, Indragiri Hulu (Inhu) dan Kepulauan Meranti," pungkasnya.