Penyidik Periksa Anggota Satlantas Polresta Diduga Pelaku Penganiayaan di THM

farel.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Penyidik Satreskrim Polresta Pekanbaru masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi terkait kasus dugaan pengeroyokan di Tempat Hiburan Malam (THM) Jalan Jendral Sudirman, Pekanbaru, Jumat, 2 Februari 2024 malam.

Hal itu diakui Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bery Juana Putra saat dihubungi awak media, Senin, 5 Februari 2024.

"Iya, ini lagi proses pemeriksaan oleh penyidik," ujar Kompol Bery.

Terkait pemeriksaan dan keterlibatan oknum polisi, Kompol Bery mengaku baru akan memastikan kepada penyidik.

"Pemeriksaan baru saksi-saksi yang lain," ungkapnya.

Terpisah, Kasat Lantas Polresta Pekanbaru Kompol Alvin Agung Wibawa saat dikonfirmasi terkait keterlibatan anggotanya mengaku masih menunggu hasil pemeriksaan dari Polda Riau.

"Kasusnya masih di dalami Polda Riau, kita masih menunggu pemeriksaan," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan seorang warga Pekanbaru bernama Farel Setyarso (30) melapor ke Polresta telah menjadi korban pengeroyokan pada Jumat 2 Februari 2024 dini hari.

Farrel melapor bahwa ia dikeroyok oleh sekitar 10 orang yang yang tak ia kenal. Akibat pengeroyoan itu, Farrel babak belur dan terpaksa dilarikan serta menjalani dioperasi di Rumah Sakit Safira Pekanbaru.


Laporan itu dibuat pada Jumat 2 Februari 2024 dengan nomor laporan polisi STPL/99/II/2024/SPKT/Polresta Pekanbaru/Polda Riau.

Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Jeki Rahmat Mustika saat dikonfirmasi Suara.com tidak menampik pengeroyokan itu.

Bahkan saat ditanya soal pihak mana yang menangani kasus itu saat ini, Jeki mengatakan bahwa ditangani Polresta Pekanbaru.

"Di Polresta, bisa langsung ke Kasat Reskrim," katanya.

Dalam rekaman CCTV yang Suara.com terima terlihat sejumlah pria awalnya cekcok mulut.

Kemudian korban Farrel menggunakan  baju hitam terlihat mendekati kerumunan itu dan terlibat saling dorong dengan seorang pria bertopi.

Tak lama, terlihat seorang lainnya naik ke atas meja dan menerjang Farrel hingga ia roboh kelantai.

Kemudian terlihat aksi pengeroyokan. Ada yang memukul, menendang bahkan menginjak-injak korban. Korban terlihat sempat bangkit dan melawan, namun karena kalah jumlah akhirnya dibanting dan tak berdaya.

Korban yang sudah lemas kemudian dibantu rekannya duduk di salah satu kursi dan sejumlah orang lainnya terlihat meredam suasana dan melindungi korban.

Orangtua korban, Bambang Winarto saat dihubungi media lewat selular mengungkapkan diduga ada sekitar 10 oknum polisi yang mengeroyok anaknya. Satu di antaranya, sebut Bambang berinisial FUA.

"Ada oknum polisi yang saya tahu inisialnya FUA," sebut Bambang

Bambang menjelaskan, saat ini korban sudah dalam proses penyembuhan di Rumah Sakit Safira Pekanbaru pasca operasi.

"Akibat peristiwa itu anak saya mengalami pipi kiri memar, bibir sobek, kening dan kepala belakang bengkak hingga mengalami rasa sakit," ungkapnya.