Sekolah Diliburkan, Mulai Besok Siswa Belajar Daring dari Rumah

Ilustrasi-kabut-asap-anak-sekolah-libur.jpg
(ANTARA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kabut asap masih melanda sejumlah wilayah di kabupaten/kota di Provinsi Riau. Berdasarkan pemantauan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) saat ini menunjukkan kualitas udara di level tidak sehat.

Pemerintah Provinsi Riau melalui melalui Dinas Pendidikan mengeluarkan surat edaran Nomor 420/Disdik/2.0/2023/26550, Pekanbaru 6 Oktober 2023.

Surat edaran berisi tentang penyesuaian proses belajar mengajar (PBM) pada masa kabut asap. Ditujukan kepada Kepala SMA/SMK negeri dan swasta seluruh Provinsi Riau, Kepala SLB negeri dan swasta seluruh Provinsi Riau.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Kamsol, melalui surat tersebut meminta perhatian kepada seluruh Kepala Satuan Pendidikan SMA/SMK/SLB Negeri dan Swasta untuk melaksanakan hal-hal sebagai berikut.

Terhitung mulai Senin, 9 Oktober 2023 proses belajar mengajar (PBM) dilaksanakan secara daring dari rumah yang sistem pelaksanaannya diatur oleh satuan pendidikan masing-masing. 


Kemudian, bagi setiap kepala satuan pendidikan memastikan PBM secara daring dapat berjalan dengan baik dan dapat memperhatikan capaian pembelajaran.

"Siswa siswi beserta guru dan tenaga kependidikan untuk menjaga pola hidup bersih dan sehat serta selalu memakai masker dalam beraktivitas di luar rumah. Kemudian, mengurangi kegiatan dan aktivitas siswa di luar rumah," paparnya dalam surat edaran.

Selanjutnya, kepala satuan pendidikan berkoordinasi dengan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah setempat (Wilayah I, II, III, IV) apabila terjadi sesuatu hal di satuan pendidikan yang memerlukan sebuah kebijakan.

"Apabila Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) pada masing-masing Wilayah Kabupaten/kota sudah membaik, agar saudara kembali melaksanakan proses belajar mengajar di sekolah seperti biasa/luring," jelasnya.

Sementara itu, Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Riau, Bibin Sulianto menyampaikan, hotspot Provinsi Riau terus meningkat menjadi 60 titik.

"60 titik ini tersebar paling banyak di Kabupaten Indragiri Hulu 47 titik. Lalu Kuantan Singingi tiga titik, Pelalawan tiga titik, dan Indragiri Hilir tujuh titik," bebernya.