Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) terjadi di Jalan Bupati, Kecamatan Tambang, Dusun II Desa Tanjung Kudu, RT 3/RW 1 Kabupaten Kampar, Jumat, 1 Maret 2022 sekitar pukul 14.00 WIB/DEFRI CANDRA /Riau Online
(DEFRI CANDRA /Riau Online)
RIAU ONLINE - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan bahwa pemerintah sudah mengantisipasi bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, menyebut ada enam provinsi prioritas yang rawan terjadi karhutla. Tiga di Sumatera, termasuk Provinsi Riau, dan tiga lainnya di Kalimantan.
"Berdasarkan pengalaman-pengalaman yang kejadian yang lalu, ada 6 provinsi prioritas ada 3 di Sumatera, yakni Riau, Sumsel, Jambi. Kemudian 3 di Kalimantan, yakni Kalbar, Kaltara dan Kalsel," ucap Suharyanto dalam konferensi pers di Gedung BNPB, dikutip dari kumparan, Rabu, 25 Januari 2023.
Menko Polhukam Mahfud MD dan Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar yang hadir dalam acara itu sebelumnya telah meninjau kesiapsiagaan BNPB dalam menangani bencana karhutla.
"Tapi tidak menutup kemungkinan provinsi lain apabila ada karhutla kita melaksanakan aksi," kata Suharyanto.
Mantan Sesmil Presiden Jokowi itu membeberkan tiga langkah yang akan dilakukan BNPB jika karhutla sewaktu-waktu terjadi. Mulai dari operasi darat, udara, dan memanfaatkan teknologi modifikasi cuaca (TMC).
"Strateginya ada berbagai macam, pertama operasi darat ini sebelum titik api membesar sudah dipadamkan oleh TNI-Polri, pasukan LHK, yang sangat besar dan banyak," kata Suharyanto.
"Kemudian pasukan udara didukung BNPB pakai heli, baik patroli atau water bombing, untuk siram pakai air campuran bahan kimia sehingga air segera padam," lanjut dia.
"Lalu ada teknologi modifikasi cuaca, kalau kemarin meliput mengendalikan hujan misal, ada ketika banjir tahun baru, hujan dialihkan. Untuk memberhentikan hujan juga bisa, ini untuk mendatangkan hujan supaya api yang muncul dengan hujan segera padam," tutup Suharyanto.