Wakapolresta Pekanbaru: Tidak Ada Polresta Minta Uang Rp 40 Juta Keamanan

PSPS-Riau-vs-Kelantan-FC5.jpg
(DEFRI CANDRA /Riau Online)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Wakil kepala Kepolisian Resort Kota (Wakapolresta) Pekanbaru, AKBP Hengky Poerwanto mengatakan kalau tidak ada pihak Polresta meminta sejumlah uang pada pertandingan uji coba PSPS Riau vs Kelantan FC di Stadion Utama Riau, Selasa, 12 Juli 2022.

 

AKBP Hengki mengatakan kalau sampai saat ini, Polresta tidak ada meminta apalagi menerima uang seperti yang disampaikan pihak Manajemen PSPS Riau dalam postingan Instagram PSPS Riau. 

 

Padahal dalam video klarifikasi yang disampaikan Pemilik Klub PSPS Riau, Nurizam Tukiman mengatakan kalau dirinya dipanggil ke Mapolresta dan diminta uang Rp 40 juta. 

 

"Apa yang diisukan tersebut tidak betul, sampai detik ini pihak Polresta Pekanbaru tidak pernah meminta uang pengamanan," ujar AKBP Hengky, Rabu, 13 Juli 2022.

 

Tidak hanya itu, AKBP Hengky juga membantah adanya dua orang personel Polresta Pekanbaru, Kompol N dan AKP E diperiksa Bidpropam Polda Riau. 

 

"Info dari mana, tidak ada, barusan kedua personel tersebut sama saya," pungkasnya. 


 

Hingga saat ini, Pihak Polresta Pekanbaru belum mau mengungkapkan siapa oknum yang meminta uang izin keamanan sebesar Rp 40 juta tersebut. 

 

Sebelumnya diberitakan, Pertandingan ujicoba Internasional antara PSPS Riau melawan klub asal Malaysia Kelantan FC batal digelar di Stadion Utama Riau, Selasa, 12 Juli 2022 sore.

 

Pembatalan pertandingan ini diduga pihak kepolisian tidak mengeluarkan izin keamanan pada pertandingan tersebut.

 

Tidak hanya itu, lewat akun centang biru di instagram resmi @pspsriau memposting kalau pihak Polresta Pekanbaru meminta uang Rp 40 juta untuk izin keamanan.

 

Slanjutnya, pihak PSPS Riau mengaku kalau manajemen telah mengantongi izin keramaian dari Polresta Pekanbaru sejak tanggal 8 Juli 2022.

 

Namun saat akan melaksanakan pertandingan, polisi malah membatalkan dan meminta kedua manajemen untuk menghadap ke Mapolresta Pekanbaru.

 

Mendapati hal ini, Suporter PSPS Riau mengecam tindakan ini yang telah mencoreng sepakbola Indonesia.

 

 

 

Melalui Old Ultras Curva Nord 1956, Dolly San David mengecam pihak yang telah membuat pertandingan ini batal.

 

"Kita dipermainkan oleh satu orang, tapi kekecewaan ini harus kita bungkus dengan lapang dada," ujar Dolly menggunakan pengeras suara, Selasa, 12 Juli 2022.